Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Analis: Bisnis-27 Masih Berpotensi Catatkan Return Tinggi

Kinerja indeks Bisnis-27 tahun ini diproyeksikan masih akan tumbuh cukup tinggi dan berpeluang kembali mengungguli kinerja IHSG.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja indeks Bisnis-27 tahun ini diproyeksikan masih akan tumbuh cukup tinggi dan berpeluang kembali mengungguli kinerja IHSG.

Sepanjang 2017, indeks Bisnis-27 tumbuh 24,81%, lebih tinggi dari kinerja IHSG sepanjang 2017 yang tumbuh 19,99%. Kinerja Bisnis-27 juga lebih baik dari indeks LQ45 yang pada periode yang sama tumbuh 22,02%.

Kiswoyo Adi Joe, Analis Recapital Asset Management, mengatakan bahwa cukup wajar bila kinerja indeks Bisnis-27 bisa mengungguli kinerja IHSG atau indeks LQ45. IHSG menggabungkan seluruh saham di bursa, sementara LQ45 hanya fokus pada likuiditas dan sedikit mengesampingkan fundamental emiten.

Sementara itu, indeks Bisnis-27 menggabungkan saham-saham pilihan dari tiap sektor yang memiliki kinerja fundamental yang baik serta relatif likuid juga di pasar. Emiten-emitennya juga memiliki market cap yang besar.

Kiswoyo menilai, saham-saham di indeks Bisnis-27 punya peluang untuk kembali membukukan kinerja prima tahun ini sebab didukung fundamental yang baik. Sejumlah saham yang tahun lalu mencatatkan return negatif pun tahun ini berpeluang bergerak positif.

Tiga emiten dengan return terbaik di Bisnis-27 tahun lalu yakni PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) 91,43%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) 84,89%, dan PT United Tractors Tbk. (UNTR) 70,58%.

Sementara itu, tiga emiten dengan kinerja terlemah yakni PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNC) turun 25,01%, Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) turun 32,04%, dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) turun 33,14%.

"Itu turun cuma sesaat kok, tidak masalah. Di antara daftar emiten Bisnis-27 saya kira mungkin hanya PGAS yang cukup kompleks, yang lain bisa pulih dengan cepat," ungkapnya saat dihubungi akhir pekan lalu.

Kiswoyo menilai, pasar masih cenderung belum memahami rencana holding pemerintah untuk menggabungkan PGAS di bawah Pertamina. Hal tersebut kemungkinan akan membawa sentimen negatif bagi PGAS.

Sementara itu, dirinya menilai kondisi pasar secara umum relatif kondusif sepanjang semester pertama ini. Hal ini memberi peluang bagi indeks Bisnis-27 untuk mencatatkan reli.

"Semester satu kita sebetulnya aman kok, sangat-sangat aman karena ada uang berputar di masyarakat dari anggaran Pilkada juga besar," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper