Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dikritik Beijing, Provinsi Ini Pangkas Kapasitas Batu Bara 10,23 Juta Ton

Pemerintah Provinsi Shandong, China bakal memangkas kapasitas produksi batu baranya sebesar 10,23 juta ton setelah dikritik Beijing. Kritik muncul setelah pemerintah pusat melakukan inspeksi di Shandong pada Agustus-September 2017 untuk memeriksa kondisi lingkungan di provinsi itu.
Tempat penampungan batu bara./Bloomberg-Andrew Harrer
Tempat penampungan batu bara./Bloomberg-Andrew Harrer

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Shandong, China bakal memangkas kapasitas produksi batu baranya sebesar 10,23 juta ton setelah dikritik Beijing.

Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (29/12/2017), Beijing mengkritik para pejabat Shandong karena gagal mengambil tindakan untuk memangkas kapasitas batubara. Kementerian Lingkungan Hidup China sebelumnya mengeluarkan pernyataan yang menuduh pejabat Shandong menipu pihak berwenang untuk menghindari pengurangan kapasitas di sektor batu bara, baja, aluminium, dan kimia yang mencemari lingkungan.

"Pemerintah daerah di Shandong melakukan hal yang buruk dalam mengurangi penggunaan batu bara. Total konsumsi batu bara pada 2015 dan 2016 meningkat sebesar 6,94 juta ton dan 7,06 juta ton dibandingkan dengan 2012," papar pernyataan tersebut.

Kritik muncul setelah pemerintah pusat melakukan inspeksi di Shandong pada Agustus-September 2017 untuk memeriksa kondisi lingkungan di provinsi itu. Namun, Shandong mengklaim telah memenuhi target 2017 untuk memangkas kapasitas batu bara sebesar 2,55 juta ton.

"Pada 2018, Shandong akan melanjutkan upaya reformasi dengan menutup sembilan tambang batu bara [yang didanai pemerintah lokal] dengan total kapasitas batu bara sebesar 10,23 juta ton," ujar Zhang Bin, direktur Badan Administrasi dan Keuangan Provinsi Shandong.

Sejak pekan lalu, batu bara mengalami pelemahan hingga mencapai harga US$94 per ton dengan bergerak di zona negatif di tengah rencana China mengurangi penggunaan batu bara.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper