Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penutupan Bursa BEI, Presiden Jokowi: Jangan Terlalu Berhitung Risiko. Manfaatkan Momentum

Usai melakukan seremoni penutupan perdagangan di BEI, Presiden Joko Widodo menyampaikan pencapaian IHSG ke angka 6.355,65 berada di luar perkiraan.
Presiden Jokowi/Reuters
Presiden Jokowi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo hari ini secara resmi menutup transaksi saham 2017 di Bursa Efek Indonesia yang berakhir di posisi 6.355,65.

Usai melakukan seremoni penutupan perdagangan di BEI, Presiden Joko Widodo menyampaikan pencapaian IHSG ke angka 6.355,65 berada di luar perkiraan.

Padahal, lanjut Presiden, pada awal tahun banyak yang bilang sampai 6.000 saja sudah syukur, karena pada bulan-bulan silam banyak yang perkirakan semua risiko tahun ini akan meledak.

Namun, lanjut Presiden, semua berhasil dilewati dengan baik. Momentum yang sangat baik ini sangat bagus digunakan secepatnya.

"Dari 2015 bilang wait and see karena Pilkada, 2016 juga, 2017 wait and see, 2018 juga. Apakah mau seperti itu terus. Yang politik urusan politik, yang ekonomi tetap urus ekonomi. Kita jadi pesimistis. Saya paling gak senang," tegasnya.

"Telah kita tutup pada sore hari ini indeks harga saham gabungan dengan angka 6.355,65. Ini angka yang di luar perkiraan kita semuanya ...dulu banyak yang menyampaiakan bisa 6000 saja ktia sudah untung, sudah seneng. Kalau sekarang 6.355 gimana? Kerja keras dari BEI patut kita apresiasi dan patut kita syukuri bersama," ujar Presiden disambut tepuk tangan hadirin.

"Kalau kita lihat 12 bulan terakhir tahun 2017 hampir semua risiko di awal tahun kita diwanti-wanti akan meledak," ujar Presiden.

Nyatanya, lanjut Presiden, semua bisa dilewati dengan baik.

Di sisi lain, Presiden juga menyebutkan soal angka-angka capaian yang menunjukkan momentum yang baik.

"Angka-angkanya sudah disampaikan, baik oleh Pak Dirut Bursa, maupun Ketua OJK. Jelas semuanya...kenapa momentum yang sangat bagus ini tidak digunakan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya," ujar Presiden.

Menyinggu kondisi ekonomi dan politik, Presiden menyatakan keduanya harus dibiarkan berproses.

"Biarkan politik berjalan, berproses. Pada saat yang sama biarkan ekonomi juga berjalan. Kalo kita terlalu berhitung risiko dan gagal memanfaatkan momentum, kapan mau menggerakkan bisnis," ujar Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper