Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anjlok Pekan Lalu, Harga Bitcoin Mulai Pulih

Bitcoin memulihkan sekitar setengah dari pelemahan yang terjadi pekan lalu, yang terburuk sejak 2013, karena investor yang telah melewatkan reli sebelumnya membeli mata uang digital paling terkenal di dunia ini.
Ilustrasi bitcoin./Reuters-Dado Ruvic
Ilustrasi bitcoin./Reuters-Dado Ruvic

Bisnis.com, JAKARTA - Bitcoin memulihkan sekitar setengah dari pelemahan yang terjadi pekan lalu, yang terburuk sejak 2013, karena investor yang telah melewatkan reli sebelumnya membeli mata uang digital paling terkenal di dunia ini.

Bitcoin turun hampir 30% pada hari Jumat (22/12/2017) menjadi US$11,159.93. Adapun pada Rabu (27/12) pukul 07.17 WIB, menguat ke level US$14.490 dalam perdagangan ringan di bursa Bitstamp yang berbasis di Luxembourg.

"Pergerakan harga terbaru menunjukkan bahwa bitcoin masih merupakan investasi spekulatif. Ada volatilitas dalam jumlah besar di sana," kata Kristina Hooper, kepala strategi pasar global di Invesco, seperti dikutip Reuters.

Mata uang digital ini telah meningkat sekitar dua puluh kali lipat sejak awal tahun, naik dari kurang dari US$1.000 ke level US$19.666 pada 17 Desember di Bitstamp dan lebih dari $ 20.000 di bursa lainnya.

"Tidak ada harga saat ini yang tepat yang akan mencerminkan valuasi saat ini," kata Andrei Popescu, pendiri COSS, platform yang mencakup semua fitur ekonomi digital berdasarkan cryptocurrency.

"Mengambil keuntungan itu benar, membeli untuk jangka panjang juga benar, Anda tidak harus benar di pasar ini, hanya kurang salah dari yang lain," lanjut Popescu.

Sementara investor dan analis bitcoin percaya penurunan nilai pekan lalu merupakan koreksi alami setelah kenaikan harga yang signifikan, ada peringatan lebih lanjut dari regulator pasar dan bank sentral.

Banyak kritik pada bitcoin, yang mengacu pada kelemahan desain mata uang digital ini dan ancaman peretasan dari "dompet" digital di mana bitcoin disimpan sebagai alternatif untuk mata uang tradisional.

"Oleh karena itu, kami berpikir bahwa bitcoin adalah produk yang tidak dapat memenuhi fungsi dasar yang dimaksudkan. Kami pikir ini mungkin sebuah bubble, yang pada akhirnya akan pecah karena cryptocurrency lainnya akan mengambil alih," analis Citi menulis dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan pada hari Jumat, (22/12).

Sementara itu, Bank sentral Singapura pekan lalu mengeluarkan sebuah peringatan terhadap investasi d mata uang digital, dengan mengatakan bahwa lonjakan harga baru-baru ini didorong oleh spekulasi dan bahwa ada risiko penurunan tajam yang cukup.

Harga mata uang digital lainnya, yang meluncur bersamaan dengan bitcoin pekan lalu juga mulaipulih, dengan Ethereum naik dari level terendah hari Minggu di US$689, namun masih jauh dari level tertinggi sekitar US$900 yang dicapai pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper