Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan di China Lesu, Harga Karet Turun

Pergerakan harga karet berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (21/12/2017), di tengah kekhawatiran tentang lambatnya permintaan.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga karet berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (21/12/2017), di tengah kekhawatiran tentang lambatnya permintaan.

Harga karet untuk pengiriman Mei 2018, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup melemah 0,72% atau 1,50 poin di level 206,40 yen per kilogram (kg).

Sebelumnya harga karet kontrak Mei dibuka dengan kenaikan 0,19% atau 0,40 poin di level 208,30, setelah pada perdagangan Rabu (20/12/2017) berakhir menguat 0,43% atau 0,90 poin di posisi 207,90.

Menurut Gu Jiong, analis broker komoditas Yutaka Shoji di Tokyo, harga karet terbebani berlanjutnya kekhawatiran seputar permintaan yang lambat di China serta minimnya rincian tentang langkah pembatasan ekspor.

Dilansir Bloomberg, The Rubber Economist dalam laporannya memperkirakan bahwa produksi karet alami global akan melampaui konsumsi sebesar 169.000 ton pada tahun depan serta sebesar 150.000 ton pada tahun 2019.

Sementara itu, produksi pada 2017 diperkirakan naik 6% menjadi 13,2 juta ton, sedangkan konsumsi naik 3,5% menjadi 13,03 juta ton.

Di sisi lain, Rubber Authority of Thailand menyatakan bahwa Thailand, Indonesia, dan Malaysia berencana untuk membatasi ekspor karet demi menahan suplai dan menyesuaikan permintaan global.

Ketiga negara akan bertemu dalam waktu dekat untuk membahas rincian langkah-langkah untuk upaya tersebut. Pertemuan yang sedianya berlangsung pada 15 Desember ditunda karena perombakan kabinet di Thailand.

Turut menopang karet, nilai tukar yen terpantau terdepresiasi tipis 0,02% atau 0,02 poin ke posisi 113,42 per dolar AS pada pukul 13.58 WIB, setelah pada Rabu (20/12) berakhir melemah 0,45% di posisi 113,40.

 

Pergerakan Harga Karet Kontrak Mei 2018 di TOCOM

Tanggal

Harga (Yen/Kg)

Perubahan

21/12/2017

206,40

-0,72%

20/12/2017

207,90

+0,43%

19/12/2017

207,00

-0,96%

18/12/2017

209,00

+2,05%

15/12/2017

204,80

-0,24%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper