Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2019, Bara Jaya Internasional (ATPK) Rampungkan Akuisisi

PT Bara Jaya Internasional Tbk. (ATPK) menargetkan rencana akuisisi perusahaan tambang batu bara berkalori tinggi tuntas pada 2019.
Aktivitas di area pertambangan batu bara PT Adaro Indonesia, di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10)./JIBI-Nurul Hidayat
Aktivitas di area pertambangan batu bara PT Adaro Indonesia, di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bara Jaya Internasional Tbk. (ATPK) menargetkan rencana akuisisi perusahaan tambang batu bara berkalori tinggi tuntas pada 2019.

Direktur Utama PT Bara Jaya Internasional Tbk. Yanto Tje mengungkapkan perseroan berencana melakukan akuisisi perusahaan tambang batu bara yang telah melakukan produksi dan memiliki kinerja yang baik dalam satu hingga dua tahun ke depan.

Perusahaan tersebut, lanjutnya, memproduksi batu bara dengan nilai kalori 5.200 kilokalori per kilogram (kkal/kg) hingga 5.800 kkal/kg.

Dia menambahkan tambang tersebut memiliki jumlah cadangan batu bara sebanyak 52 juta ton. Kendati demikian, lanjutnya, dana untuk akuisisi tambang itu masih dalam penjajakan misalnya rights issue, pinjaman perbankan atau sumber yang lainnya.

"Kegiatan akuisisi tersebut diperkirakan akan dilaksanakan pada 2019," katanya dalam keterbukaan informasi yang dikutip Bisnis.com, Kamis (21/12/2017).

Di sisi lain, anak usaha perseroan yakni PT Mega Alam Sejahtera juga akan menyewakan unit peralatan tambang berupa alat berat yang tidak dipakai (idle) ke perusahaan di dalam kelompok usaha pemegang saham pengendali.

Terkait rencana itu, Komisaris PT Bara Jaya Internasional Tbk. Ardika Satya Permana mengungkapkan bahwa semula perseroan berencana untuk bisa direalisasikan pada kuartal IV/2017, tetapi ada hal-hal menyangkut aspek perpajakan dan peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan.

Oleh karena itu, perseroan memperkirakan rencana tersebut baru dapat terlaksana pada Februari hingga Maret 2018.

"Pada Januari 2018 diharapkan akan ditandatangani terlebih dahulu kesepakatan bersama diantara para pihak yang terkait sewa menyewa tersebut," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper