Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet ditutup menguat lebih dari 2% pada perdagangan hari ini, Senin (18/12/2017) di antaranya didorong oleh upaya negara produsen untuk menopang harga.
Harga karet untuk pengiriman Mei 2018, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup menguat 2,05% atau 4,20 poin ke level 209,00 yen per kilogram (kg) pada pukul 13.25 WIB.
Sebelumnya harga karet kontrak Mei dibuka naik 0,24% atau 0,50 poin di level 205,30, setelah pada perdagangan Jumat (15/12/2017) berakhir melemah 0,24% atau 0,50 poin di level 204,80 yen per kg.
Menurut Felix Yeo, Direktur RCMA Asia Pte. di Singapura, langkah Thailand untuk meningkatkan harga mendorong bursa karet di Tocom pagi ini.
Dilansir Bloomberg, komite kebijakan karet alam Thailand menyetujui penerapan sejumlah langkah untuk membantu petani karet.
“Pemerintah akan menyediakan 20 miliar baht dalam bentuk pinjaman sebagai modal kerja bagi produsen untuk mengurangi suplai karet sebesar 350.000 ton,” jelas pihak pemerintah Thailand dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Bloomberg.
Pemerintah juga akan menyediakan pinjaman senilai 15 miliar baht demi meningkatkan produksi karet yang akan membantu mendorong lebih banyak konsumsi domestik.
Tak hanya upaya yang dilancarkan Thailand, harga karet juga mendapatkan dorongan dari penguatan logam industri China.
Harga bijih besi untuk kontrak Mei dilaporkan naik 3,7% ke 527 yuan/ton di Bursa Komoditas Dalian pada pukul 10.06 pagi WIB, bersiap untuk level penutupan tertinggi dalam hampir dua pekan.
“Pasar bijih domestik stabil seiring dengan mengetatnya suplai sejumlah bahan yang telah mendorong harga dalam jangka pendek,” jelas Shanghai Cifco Futures.
Turut menopang karet, nilai tukar yen terpantau terdepresiasi 0,08% atau 0,09 poin ke posisi 112,69 per dolar AS pada pukul 14.00 WIB.
Pergerakan Harga Karet Kontrak Mei 2018 di TOCOM
Tanggal | Harga (Yen/Kg) | Perubahan |
18/12/2017 | 209 | +2,05% |
15/12/2017 | 204,80 | -0,24% |
14/12/2017 | 205,30 | +0,54% |
13/12/2017 | 204,20 | +0,10% |
12/12/2017 | 204,00 | +0,49% |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel