Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Tetap Bertenaga Jelang Akhir Pekan

Nilai tukar rupiah berhasil melanjutkan apresiasinya pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Jumat (15/12/2017), satu hari pasca rilis keputusan Bank Indonesia terkait suku bunga acuan
Ilustrasi seorang pegawai bank tengah menghitung penukaran uang rupiah dengan dolar AS/Bisnis.com
Ilustrasi seorang pegawai bank tengah menghitung penukaran uang rupiah dengan dolar AS/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah berhasil melanjutkan apresiasinya pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Jumat (15/12/2017), satu hari pasca rilis keputusan Bank Indonesia terkait suku bunga acuan.

Rupiah ditutup menguat 0,04% atau 6 poin di Rp13.570 per dolar AS. Pagi tadi, rupiah dibuka dengan penguatan 0,06% atau 8 poin di posisi 13.568, setelah pada perdagangan Kamis (14/12), berakhir menguat 0,10% atau 14 poin di posisi 13.576.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak fluktuatif di kisaran Rp13.561 – Rp13.583 per dolar AS.

Dilansir Bloomberg, rupiah menguat untuk hari kedua setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuannya dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang berakhir Kamis (14/12).

Dalam pernyataannya, BI menjelaskan bahwa delapan kali pemangkasan yang dilakukan sejak awal 2016 cukup untuk membantu mendorong pemulihan.

RDG BI memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 4,25%, dengan suku bunga Deposit Facility tetap 3,50% dan Lending Facility tetap 5,00%, berlaku efektif sejak 15 Desember 2017.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter, Dody Budi Waluyo mengungkapkan kebijakan tersebut konsisten dengan upaya menjaga stabilitas makroekonomi dan stabilitas sistem keuangan, serta mendukung laju pemulihan ekonomi dengan tetap mempertimbangkan dinamika perekonomian global maupun domestik.

"Tingkat suku bunga kebijakan saat ini dipandang memadai pelonggaran yg ditempuh sebelumnya telah memadai mendorong pertumbuhan ekonomi lebih membaik," ujar Dody, seperti dilansir Bisnis.com.

Sementara itu, mata uang lainnya di Asia terpantau bergerak variatif dengan rupee India dan yen Jepang memimpin penguatan masing-masing sebesar 0,29% dan 0,19%, berdasarkan data Bloomberg.

Di sisi lain, dolar Singapura dan dolar Hong Kong terpantau melemah 0,06% dan 0,05% pada pukul 17.09 WIB.

Adapun indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau bergerak di zona merah dengan pelemahan 0,01% atau 0,011 poin ke 93,478 pada pukul 16.59 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan penguatan 0,10% atau 0,096 poin di level 93,585, setelah pada Kamis (14/12) berakhir naik 0,06% di posisi 93,489.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper