Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perdebatan RUU Pajak Berlanjut, Dolar AS Defensif

Dolar AS bergerak defensif pada perdagangan Jumat (15/12/2017) setelah perdebatan mengenai RUU pajak AS mengurangi kepercayaan diri investor.
Uang dolar AS./Antara
Uang dolar AS./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Dolar AS bergerak defensif pada perdagangan Jumat (15/12/2017) setelah perdebatan mengenai RUU pajak AS mengurangi kepercayaan diri investor.

Nilai tukar AS terhadap yen Jepang  terpantau melemah 0,09% atau 0,1 poin ke level 112,29 yen per dolar AS pada pukul 8.50 WIB.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya termasuk yen dan euro, terpantau menguat 0,11% atau 0,101 poin di level 93,590.

Dolar AS telah naik ke level tertinggi satu bulan di 113.750 yen pada hari Selasa. Namun, indeks dolar berbalik melemah setelah Federal Reserve meningkatkan suku bunga seperti yang diharapkan namun juga mengungkapkan kekhawatirannya tentang rendahnya inflasi .

Dolar turun lebih jauh setelah dua senator Partai Republik AS pada hari Kamis dilaporkan telah meminta perubahan pada undang-undang diusulkan untuk merombak kode pajak AS.

RUU pajak membutuhkan suara mayoritas sederhana untuk disahkan oleh Senat, di mana Partai Republik hanya memiliki 52 dari 100 kursi dan tidak ada pihak Demokrat yang diperkirakan mendukung RUU tersebut.

"Negosiasi cenderung bertahan hingga menit terakhir dalam situasi seperti ini. Jadi tidak mengherankan, terutama karena mereka yang mencari perubahan pada RUU tersebut kemungkinan besar berani bangkit dari kekalahan partai Repuiblik di Alabama," kata Shin Kadota, analis senior di Barclays, seperti dikutip Reuters. .

Anggota partai Demokrat Doug Jones memenangkan untuk kursi senat AS pada hari Selasa di Alabama yang merupakan basis dari kubu Republik, dan memangkas mayoritas mereka di Senat.

"Keseluruhan proses merombak RUU pajak tidak dalam bahaya. Meski RUU pajak diloloskan dan menjadi undang-undang, dampak positif pada dolar bisa dibatasi karena pasar sudah memperkirakan skenario tersebut," kata Kadota.

Indeks dolar AS sedikit terangkat oleh pelemahan euro menyusul spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa akan mempertahankan stimulusnya sepanjang yang dibutuhkan.

Nilai tukar sedikit berubah pada US$1,1780 setelah merosot sekitar 0,4% kemarin malam.

Bank Sentral Eropa pada hari Kamis menaikkan perkiraan pertumbuhan dan inflasi untuk wilayah euro, namun terjebak dengan janji untuk memberikan stimulus selama yang diperlukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper