Bisnis.com, JAKARTA - Pasar obligasi hari ini, Senin (11/12/2017) diperkirakan masih akan bergerak terbatas seperti akhir pekan lalu karena pasar masih menahan diri menanti hasil rapat dewan gubernur (RDG) bank sentral Amerika Serikat dan Indonesia.
Pada Jumat (8/12/2017) pekan lalu, volume perdagangan SUN terlihat mengalami penurunan dibandingkan dengan perdagangan Kamis, mendorong terbatasnya pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara (SUN).
I Made Adi Saputra, fixed income analyst MNC Sekuritas, mengatakan bahwa pelaku pasar menahan diri untuk melakukan transaksi jelang RDG Bank Indonesia maupun RDG The Fed.
Kombinasi faktor terbatasnya pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika serta pergerakan imbal hasil surat utang global yang kembali mengalami kenaikan mendorong terjadinya koreksi harga SUN pada perdagangan Jumat pekan lalu.
Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 3 bps. Imbal hasil SUN tenor pendek (1-4 tahun) naik berkisar antara 1 - 2 bps dengan harga turun hingga sebesar 5 bps.
Made mengatakan, secara teknikal harga SUN dengan tenor panjang telihat berada di area konsolidasi sehingga dalam jangka pendek masih akan bergerak terbatas.
Made mengatakan, secara teknikal harga SUN dengan tenor panjang telihat berada di area konsolidasi sehingga dalam jangka pendek masih akan bergerak terbatas.
"Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga SUN masih akan bergerak terbatas di tengah pelaku pasar yang masih menantikan hasil RDG Amerika dan Indonesia. Adapun harga SUN dengan denominasi dollar Amerika kami perkirakan akan mengalami koreksi di tengah imbal hasil surat utang global kembali mengalami kenaikan," ungkapnya dalam riset harian, Senin (11/12/2017).
Sejumlah seri yang direkomendasikan Made untuk ditransaksikan hari ini yakni FR0069, FR0053, FR0070, FR0073, FR0068, dan FR0072.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
