Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Citra Tubindo (CTBN) Jual Kepemilikan H-Tech Oilfield Equipment

CTBN Jual Kepemilikan H-Tech Oilfield EquipmentBisnis.com, JAKARTA PT Citra Tubindo Tbk. (CTBN) menjual sejumlah kepemilikan saham di PT H-Tech Oilfied Equipment ke Grant Prideco Jersey Limited dengan nilai US$3,72 juta. Penjualan tersebut bertujuan untuk meningkatkan posisi kas perseroan.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Citra Tubindo Tbk. (CTBN) menjual sejumlah kepemilikan saham di PT H-Tech Oilfied Equipment ke Grant Prideco Jersey Limited dengan nilai US$3,72 juta. Penjualan tersebut bertujuan untuk meningkatkan posisi kas perseroan.

Direktur Operasi PT Citra Tubindo Tbk. Andi Tanuwidjaja mengungkapkan pada 7 Desember 2017, perseroan menjual sebanyak 2,83 juta lembar saham milik perseroan di PT H-Tech Oilfield Equipment yang berkedudukan di Batam.

Perseroan, lanjutnya, bertindak sebagai penjual dan Grant Prideco Jersey Limited bertindak sebagai pembeli. Adapun, kedua perusahaan tidak memiliki hubungan afiliasi.

“Nilai penjualan saham sebesar US$3,72 juta,” tulisnya dalam keterbukaan informasi, Senin (11/12/2017).

Dia menambahkan tujuan transaksi penjualan saham tersebut untuk merealisasikan hasil investasi jangka panjang dan meningkatkan posisi kas perseroan. Berdasarkan laman resmi perseroan, PT H-Tech Oilfield Equipment memiliki kegiatan utama di bidang produksi pipa untuk pengeboran dan jasa yang sesuai dengan spesifikasi American Petroleum Institute.

Dalam paparan publik yang digelar September di Batam, perseroan mengungkapkan kepemilikan perseroan atas PT H-Tech Oilfield Equipment mencapai 45,65% saham. Dalam acara tersebut, perseroan juga memutuskan untuk melikuidasi sejumlah anak perusahaan sebagai strategi untuk memfokuskan arah pengembangan bisnis perseroan di masa mendatang.

Andi Tanuwidjaja kala itu mengatakan memang ada sejumlah anak perusahaan yang ditutup. PT Citra Sarana Baja misalnya, anak perusahaan ini awalnya didirikan untuk pembuatan seamless pipe tetapi masih terkendala dengan studi kelayakan.

“Kondisi oil and gas yang sedang lesu akhirnya rencana pembuatan pabrik besi baja dibatalkan dan perusahaan ini ditutup. Sejak pertama kali didirikan, perusahaan ini tidak pernah beroperasi atau beraktifitas,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper