Bisnis.com, JAKARTA -- Korporasi pupuk milik negara, PT Pupuk Indonesia (Persero) mengkaji penerbitan obligasi pada 2018 sebagai bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi dengan target dana secara keseluruhan Rp10 triliun.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia, Pupuk Indonesia telah menerbitkan obligasi senilai total Rp7,94 triliun sepanjang 2017 yang terdiri dari tahap pertama senilai Rp3,56 triliun dan tahap kedua senilai Rp4,37 triliun.
Dengan demikian, Pupuk Indonesia masih memiliki kesempatan untuk menerbitkan obligasi senilai Rp2,05 triliun pada 2018. Direktur Keuangan Pupuk Indonesia Indarto Pamoengkas mengatakan pihaknya akan mencermati situasi pasar mengenai kemungkinan penerbitan obligasi tersebut.
“Jika kondisi likuiditas pasar bagus, kami akan masuk lagi (menerbitkan obligasi) dan sebaliknya. Tapi, setidaknya, untuk saat ini dana internal kami untuk pengembangkan masih mencukupi,” katanya ketika dihubungi Bisnis.com, Kamis (7/12/2017)).
Apabila Pupuk Indonesia menerbitkan obligasi pada 2018, Indarto mengatakan dana hasil penerbitannya akan digunakan untuk refinancing investasi dan tambahan modal kerja.
Seperti diketahui, Pupuk Indonesia menerbitkan obligasi tahap kedua senilai Rp4,37 triliun pada Oktober 2017 yang terdiri dari 2 seri yaitu seri A dengan tenor 3 tahun dan kupon 7,5% per tahun dan seri B dengan tenor 5 tahun dengan kupon sebesar 7,9% per tahun.
Baca Juga
Pada tahap pertama, Pupuk Indonesia menerbitkan obligasi senilai Rp3,56 triliun pada Juli 2017 yang terdiri dari 2 seri yaitu seri A dengan tenor 3 tahun dengan kupon 7,9% per tahun dan seri B dengan tenor 7 tahun dengan kupon sebesar 8,6% per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel