Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga karet berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (30/11/2017), akibat terbebani pelemahan harga minyak mentah.
Harga karet untuk pengiriman Mei 2018, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), berakhir melemah 0,60% atau 1,20 poin di level 198,30 yen per kilogram (kg).
Sebelumnya harga karet kontrak Mei dibuka turun 0,20% di level 199,10 setelah pada perdagangan Rabu (29/11/2017) ditutup menguat 1,79%die level 199,50 yen per kg.
Menurut Gu Jiong, analis Yutaka Shoji, harga karet masih terdampak pelemahan harga minyak mentah pada perdagangan kemarin.
Padahal harga minyak mentah hari ini mampu rebound dan terpantau menguat. Dilansir Bloomberg, harga minyak mentah berakhir melemah pada perdagangan Rabu akibat terbebani keraguan seputar rencana perpanjangan upaya pemangkasan suplai di antara eksportir minyak terbesar di dunia.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari ditutup melemah 1,2% di level US$57,30 per bare pada perdagangan. Adapun harga minyak Brent pengiriman Januari berakhir turun 50 sen di level US$63,11 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Minyak pun bergerak menuju pelemahan sebesar 2,7% pekan ini, penurunan terbesar sejak 6 Oktober. Turut menekan karet, jumlah persediaan karet mentah Jepang dilaporkan naik 13,8% menjadi 7.125 ton.
Meski demikian pelemahan karet sedikit dibatasi oleh depresiasi mata uang yen. Nilai tukar yen terpantau lanjut melemah 0,21% atau 0,24 poin ke posisi 112,17 per dolar AS pada pukul 13.48 WIB, setelah pada Rabu (29/11) berakhir melemah 0,40% di posisi 111,93.
Yen terdepresiasi untuk hari ketiga berturut-turut terhadap dolar AS, dengan pelemahan hampir 1%, di tengah tumbuhnya prospek pemangkasan pajak korporasi di Amerika Serikat.
Pergerakan Harga Karet Kontrak Mei 2018 di TOCOM
Tanggal | Harga (Yen/Kg) | Perubahan |
30/11/2017 | 198,30 | -0,60% |
29/11/2017 | 199,50 | +1,79% |
28/11/2017 | 196,00 | 0% |
27/11/2017 | 196,00 | - |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel