Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan Jaringan Keystone Terganggu, WTI Lanjutkan Penguatan

Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari naik 54 sen atau 0,9% ke level US$58,56 per barel pada pukul 12.59 waktu New York, saat perdagangan dihentikan, menyusul libur Thanksgiving di AS.
Minyak WTI/Reuters
Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah melanjutkan reli penguatan di atas level US$58 per barel karena gangguan pasokan pada jaringan pipa minyak Keystone menambah optimisme bahwa pasokan AS berkurang dan OPEC akan memperpanjang kesepakatannya.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari naik 54 sen atau 0,9% ke level US$58,56 per barel pada pukul 12.59 waktu New York, saat perdagangan dihentikan, menyusul libur Thanksgiving di AS.

Seluruh transaksi akan dibukukan pada hari Jumat. Total volume yang diperdagangkan sekitar 69% di bawah rata-rata perdagangan 100 hari terakhir. Sementara itu, minyak mentah Brent naik 23 sen ke level US$63,55 per barel.

Seperti dilansir Bloomberg, TransCanada Corp. dikabarkan telah mengurangi 85% pengiriman dari Keystone karena tumpahan minyak minggu lalu di South Dakota.

Michael Loewen, analis komoditas Scotiabank mengatakan penutupan tersebut berarti bahwa pasokan minyak sebanyak 550.000 hingga 600.000 barel per hari ke pusat distribusi Cushing, Oklahoma, akan terhenti.

"WTI mendapat sedikit tawaran dari penutupan Keystone tersebut," kata Loewen dalam sebuah wawancara telepon, seperti dikutip Bloomberg.

Minyak ditutup di atas US$58 per barel di New York untuk pertama kalinya sejak pertengahan 2015 pada hari Rabu di tengah tanda-tanda bahwa OPEC dan negara rekannya diperkirakan sepakat memperpanjang kesepakatan pada pertemuan 30 November mendatang.

OPEC diperkirakan menyetujui memperpanjang pemotongan output hingga sembilan bulan sampai akhir tahun depan, menurut survei analis dan pedagang Bloomberg.

"Sebagian besar investor mengharapkan OPEC memperpanjang pemotongan sampai akhir 2018," kata Loewen. Begitu potongan tersebut diratifikasi, harga akan meningkat US$2 sampai US$3 per barel dengan WTI menguji ambang batas US$60, katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper