Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jasa Armada Berencana Tambah 15 Kapal

Perusahaan jasa pemanduan dan penundaan kapal, PT Jasa Armada Indonesia berencana menambah 15 armada dalam dua tahun ke depan.
Kapal pemandu milik PT Jasa Armada Indonesia menarik kapal penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Endang Muchtar
Kapal pemandu milik PT Jasa Armada Indonesia menarik kapal penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan jasa pemanduan dan penundaan kapal, PT Jasa Armada Indonesia berencana menambah 15 armada dalam dua tahun ke depan. Penambahan armada dilakukan sejalan dengan perluasan ekspansi perseroan.

Dawam Atmosudiro, Direktur Utama Jasa Armada mengatakan perseroan harus menambah armada karena arus kunjungan kapal di pelabuhan juga bakal bertambah. Hal ini terjadi seiring pengembangan pelabuhan di mana kapasitas terminal juga akan terus meningkat.

Di samping itu, pengembangan pelabuhan baru dan segmen pasar baru membuat Jasa Armada juga perlu menambah armada.

"Jadi selain melayani pemanduan dan penundaan untuk [kapal yang berlabuh] pelabuhan Pelindo, kami juga jaga-jaga untuk [menggarap segmen] STS [Ship to Ship]," jelasnya saat berkunjung ke redaksi Bisnis Indonesia, Senin (20/11/2017).

Saat ini, Jasa Armada mengoperasikan 75 kapal, terdiri dari 30 kapal pandu, 37 kapan tunda, dan 8 kapal mooring. Dawam menuturkan, Jasa Armada membutuhkan investasi sekitar Rp65 miliar untuk satu unit kapal tunda.

Untuk diketahui, kegiatan utama Jasa Armada adalah pemanduan dan penundaan kapal. Setiap kapal yang hendak berlabuh diharuskan menggunakan jasa pandu untuk memenuhi aspek keselamatan pelayaran.

Setiap kapal berbobot tambun juga harus menggunakan jasa tunda untuk bisa bersandar di dermaga. Dengan kata lain, usaha yang digeluti Jasa Armada mirip juru parkir.

Jasa Armada saat ini beroperasi di 12 pelabuhan yang dikelola induknya, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). Perseroan yang tengah menggelar proses initial public offering (IPO) ini juga melayani segmen ship to ship, terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS), dan pelayaran sungai.

Dari bisnis jasa pemanduan dan penundaan, Jasa Armada meraup pendapatan sebanyak Rp827,6 miliar sepanjang 2016.

Adapun hingga paruh pertama tahun ini pendapatan Jasa Armada mencapai Rp365,5 miliar. Sebanyak 82,1% pendapatan disumbang dari layanan kapal asing sedangkan sisanya dari kapal domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper