Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Oktober 2017, Produksi Batu Bara China Turun ke Level Terendah 8 Bulan

Produksi batu bara China pada Oktober 2017 turun ke level terendah dalam 8 bulan terakhir seiring dengan penutupan operasi sejumlah tambang menjelang kongres Partai Komunis.

Bisnis.com, JAKARTA—Produksi batu bara China pada Oktober 2017 turun ke level terendah dalam 8 bulan terakhir seiring dengan penutupan operasi sejumlah tambang menjelang kongres Partai Komunis.

Berdasarkan data Bea Cukai setempat yang diolah Bloomberg, produksi batu bara China pada Oktober 2017 turun 8% month on month (mom) menjadi 9,15 juta ton per hari. Adapun total pasokan baru pada bulan lalu mencapai 283,54 juta ton.

Dalam 10 bulan pertama 2017, total produksi batu hitam di Negeri Panda mencapai kisaran 2,85 miliar ton. Volume tersebut masih naik 4,8% year on year (yoy) karena pada tahun lalu pemerintah masih memberlakukan kebijakan pengurangan hari kerja menjadi 276 hari.

Analis Fenwey Energy Zeng Hao menuturkan, beberapa operasi penambangan batu bara memang dihentikan sementara untuk memastikan tidak adanya kecelakaan menjelang dan selama kongres Partai Komunis pada bulan lalu.

“Namun, penurunan produksi tersebut lebih dalam dibandingkan ekspektasi,” ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (15/11/2017).

Menurutnya, produksi batu bara China pada November 2017 akan kembali meningkat seperti September 2017. Berdasarkan data Biro Statistik Nasional China, produksi batu bara negara itu pada September 2017 naik 2,4% mom menjadi 298 juta ton.

Kendati produksi batu bara China menurun, harga belum memanas akibat menurunnya impor. Regulator melarang penerimaan impor di beberapa pelabuhan sejak Juli 2017.

Pada penutupan perdagangan Selasa (14/11/2017), harga batu bara Newcastle kontrak teraktif Februari 2018 turun 1,95 poin atau 2,06% menjadi US$92,60 per ton. Dalam waktu yang sama, harga batu bara Rotterdam kontrak Januari 2018 mendingin 2,15 poin atau 2,34% menuju US$89,75 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper