Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Per September 2017, Laba MPOW Anjlok 30,2%

PT Megapower Makmur Tbk. (MPOW) mencatatkan penurunan laba bersih sepanjang 9 bulan pertama tahun ini sebesar 30,2% menjadi Rp9,73 miliar dari Rp13,94 miliar sepanjang 9 bulan pertama tahun lalu.
Direksi, Komisaris dan jajaran manajemen PT Megapower Makmur Tbk berfoto bersama seusai pencatatan perdana saham emiten yang bergerak di bidang pembangkitan tenaga listrik itu, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta,  Rabu (5/7)./JIBI-Dedi Gunawan
Direksi, Komisaris dan jajaran manajemen PT Megapower Makmur Tbk berfoto bersama seusai pencatatan perdana saham emiten yang bergerak di bidang pembangkitan tenaga listrik itu, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (5/7)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Megapower Makmur Tbk. (MPOW) mencatatkan penurunan laba bersih sepanjang 9 bulan pertama tahun ini sebesar 30,2% menjadi Rp9,73 miliar dari Rp13,94 miliar sepanjang 9 bulan pertama tahun lalu.

Dalam periode Januari-September 2017, perseroan mencatatkan pendapatan sebanyak Rp53,06 miliar atau naik 27,89% dari Rp41,49 miliar pada periode Januari-September 2016.

Selain itu, beban pokok pendapatan juga mengalami kenaikan sebesar 8,75% dari Rp23,14 miliar pada 9 bulan pertama 2016 menjadi Rp25,35 miliar pada 9 bulan pertama 2017.

Akibatnya, laba bruto terdorong naik sebanyak 52,47% menjadi Rp27,72 miliar pada periode Januari-September 2017 dari Rp18,18 miliar pada periode Januari-September 2016.

Pada Juli, perseroan mengestimasi pertumbuhan pendapatan tahun ini dapat mencapai 30% dibandingkan capaian sepanjang tahun lalu, seiring dengan operasi penuh pembangkit listrik baru perseroan.

Kala itu, Kang Jimmi, Direktur Utama Megapower Makmur, mengatakan target tersebut bukanlah target yang terlampau muluk bagi perseroan. Pasalnya, pertengahan tahun lalu perseroan telah mengoperasikan pembangkit listrik bertenaga air (hydro power) baru dan tahun ini akan beroperasi penuh.

Pembangkit tersebut yakni Hydro Power Bantaeng 1 yang berlokasi di Sulawesi Selatan, dengan kapasitas terpasang 2x2.250 kilowatt (kW) yang baru beroperasi sejak Juni 2016. Pembangkit ini merupakan pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) pertama yang dioperasikan perseroan.

Selain itu, pada tahun lalu perseroan juga mengoperasikan dua pembangkit listrik baru bertenaga minyak atau PLTD. Kedua pembangkit yang berlokasi di kepulauan Riau ini adalah Diesel Power Selat Panjang dengan kapasitas 4x1.000 kilovoltampere (kVA) pada April 2016 dan Diesel Power Sei Apit 6x1.000 kVA pada September 2016.

“Secara realisasi kami akan bagus tahun ini karena pendapatan kami berdasarkan kontrak dan itu sudah ada, tinggal dijalankan. Jadi, tergantung kondisi mesin dan alam, kalau bagus, pasti seluruh kapasitasnya terserap,” katanya, Rabu (5/7/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper