Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jerome Powell Jadi Kandidat Utama Gubernur The Fed, Dow Jones Bikin Rekor Baru

Indeks Dow Jones Industrial Average lagi-lagi berhasil memperbarui rekornya pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), bersama dengan indeks S&P 500.
Wallstreet/Reuters
Wallstreet/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Dow Jones Industrial Average lagi-lagi berhasil memperbarui rekornya pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), bersama dengan indeks S&P 500.

Keduanya mampu berbalik menguat di akhir perdagangan menyusul sebuah laporan Politico bahwa anggota Dewan Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell merupakan kandidat utama sebagai pemimpin baru bank sentral AS tersebut.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik tipis 0,02% atau 5,44 poin di level 23.163,04, indeks S&P 500 naik 0,03% atau 0,84 poin di 2.562,1, sebaliknya indeks Nasdaq Composite ditutup melemah 0,29% atau 19,15 poin di level 6.605,07.

Para investor telah sangat menantikan kabar keputusan Presiden Donald Trump mengenai Gubernur The Fed yang baru. Terpilihnya Powell kemungkinan akan menjadi kelanjutan dari kebijakan moneter yang ramah terhadap pasar saham dan telah membantu mendorongnya akhir-akhir ini.

Baik indeks Dow Jones dan S&P 500 mampu mengikis pelemahan yang dialami selama perdagangan kemarin setelah turun lebih rendah sebelum kabar tentang Powell tersebut.

“Jelas pada akhirnya pasar terkait dengan segala spekulasi tentang Jerome Powell. Saya tidak melihat alasan lainnya mengapa indeks berbalik naik di akhir perdagangan,” ujar Mark Luschini, kepala pakar strategi investasi di Janney Montgomery Scott, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (20/10/2017).

Powell termasuk di antara beberapa nama yang berpotensi dipilih oleh Trump sebagai Gubernur The Fed periode berikutnya, termasuk Yellen. Kandidat lain termasuk penasihat ekonomi utama, Gary Cohn, Kevin Warsh, dan ekonom Stanford University John Taylor.

Pihak Gedung Putih mengatakan bahwa Trump akan mengumumkan keputusannya dalam beberapa hari mendatang.

Saham teknologi berada di antara penekan terbesar selama perdagangan, dipimpin oleh Apple yang turun 2,4%, penurunan persentase harian terbesar sejak 10 Agustus, akibat terbebani keraguan tentang strategi rilis iPhone tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper