Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dow Jones Cetak Rekor Baru, Sempat Tembus Level 23.000

Indeks Dow Jones Industrial Average berhasil mencetak rekor barunya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), bahkan sempat menembus level 23.000 untuk pertama kalinya, didorong kuatnya laporan laba UnitedHealth dan Johnson & Johnson.
Bursa AS./Reuters
Bursa AS./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Dow Jones Industrial Average berhasil mencetak rekor barunya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), bahkan sempat menembus level 23.000 untuk pertama kalinya, didorong kuatnya laporan laba UnitedHealth dan Johnson & Johnson.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir menguat 0,18% atau 40,48 poin di level 22.997,44, level penutupan tertinggi barunya. Selama sesi perdagangan, Dow Jones tercatat sempat menyentuh level 23.002,20.

Adapun indeks S&P 500 naik 0,07% atau 1,72 poin di 2.559,36, juga level penutupan tertinggi barunya, sedangkan indeks Nasdaq Composite ditutup turun tipis 0,01% atau 0,35 poin di level 6.623,66.

“Dow Jones mungkin dalam waktu dekat memiliki waktu yang sulit mempertahankan pergerakan di atas 23.000,” kata Robert Pavlik, kepala pakar strategi pasar di Boston Private Wealth, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (18/10/2017).

“Dow Jones bisa turun kembali sebelum berada tetap di atas level tersebut. Mungkin akan butuh waktu beberapa hari atau pekan,” lanjutnya.

Solidnya sejumlah data ekonomi serta harapan bahwa Presiden Donald Trump akan dapat merealisasikan kemajuan atas reformasi pajak telah membantu mengangkat pergerakan saham beberapa pekan terakhir.

Saham UnitedHealth menyentuh level tertingginya dalam sehari dan ditutup menguat 5,5% setelah perusahaan asuransi kesehatan terbesar di Amerika Serikat (AS) tersebut melaporkan laba yang lebih kuat dari perkiraan dan menaikkan proyeksi laba full year.

Saham Johnson & Johnson naik 3,4%, setelah juga membukukan laporan yang lebih baik dari perkiraan serta menaikkan proyeksinya. Johnson & Johnson membawa kenaikan sebesar 1,3% pada sektor kesehatan S&P.

Di sisi lain, saham Netflix tergelincir 1,6% setelah mencatatkan rekor pada sesi perdagangan sebelumnya ditopang oleh bertambahnya jumlah pelanggan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper