Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penawaran Lelang SUN Hari Ini, Selasa (3/10) Diyakini Tetap Tinggi

Sejumlah analis memperkirakan penawaran yang masuk dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) yang dilelang hari ini, Selasa (3/10/2017) masih akan tinggi, sedikitnya mencapai lebih dari Rp40 triliun.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah analis memperkirakan penawaran yang masuk dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) yang dilelang hari ini, Selasa (3/10/2017) masih akan tinggi, sedikitnya mencapai lebih dari Rp40 triliun.

Hari ini pemerintah akan kembali menggelar lelang rutin SUN. Lelang pertama pada kuartal keempat 2017 ini akan menawarkan lima seri, yakni SPN 3 bulan (diskonto), SPN 12 bulan (diskonto), FR0061 (7%; 15 Mei 2022), FR0074 (7,5%; 15 Agustus 2032) dan FR0075 (7,5%; 15 mei 2038).

Target dana penerbitan oleh pemerintah masih di kisaran Rp15 triliun hingga Rp22,5 triliun.

I Made Adi Saputra, fixed income analyst MNC Sekuritas, mengatakan jumlah penawaran terbesar dalam lelang kali ini akan masuk pada seri SPN serta FR0061, atau seri-seri yang bertenor lebih pendek.

“Kami perkirakan jumlah penawaran yang masuk akan berkisar antara Rp40 triliun hingga Rp45 triliun,” katanya dalam riset harian, Selasa (3/10/2017).

Berdasarkan kondisi di pasar sekunder, Made memperkirakan yield yang akan dimenangkan untuk masing-masing seri yakni SPN 3 bulan 4,50%-4,59%, SPN 12 bulan 5,21%-5,31%, FR0061 6,09%-6,18%, FR0074 6,96%-7,06%, dan FR0075 7,15%-7,25%.

Ramdhan Ario Maruto, analis obligasi Anugerah Sekuritas Indonesia, sependapat bahwa penawaran yang masuk dalam lelang kali ini masih akan tetap tinggi di atas Rp40 triliun bila menimbang kondisi internal Indonesia yang bagus.

Investor tampaknya cenderung menanti hasil lelang hari ini untuk kembali aktif bertransaksi di pasar, mengingat respon terhadap rilis data inflasi September kemarin hanya direspon dingin oleh pasar. Volume transaksi SUN hanya sekitar Rp10,17 triliun dari 39 seri, lebih rendah dari transaksi Jumat pekan lalu Rp11,83 triliun.

Hasil lelang kali ini akan lebih memberi gambaran sejauh mana potensi pasar obligasi Indonesia untuk kembali reli setelah pekan lalu tertekan akibat sentimen proposal pemangkasan pajak Trump.

Maximilianus Nico Demus, kepala divisi riset Indomitra Securities, mengatakan bahwa penawaran dalam lelang kali ini masih akan tetap tinggi. Namun, tantangannya adalah investor kemungkinan akan lebih banyak meminta imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan lelang sebelumnya.

“Pertanyaannya ketika mereka minta imbal hasil lebih tinggi, pemerintah siap serap, tidak?” katanya.

Di sisi lain, kurs rupiah kemarin ditutup melemah 68 pts ke level Rp13.540 per dollar. Hal ini mengindikasikan banyaknya dollar yang berusaha keluar dari pasar Indonesia. Dengan kondisi global terkini, penawaran investor asing dalam lelang kali ini kemungkinan berkurang.

“Kenapa mereka keluar, karena di sana [AS] lebih menjanjikan, meski mereka tetap taruh porsi investasi di Indonesia. Cuma yang sangat penting bagi kita adalah, fundamental kita ini bagus sekali ataukan sesekali bagusnya?” katanya.

Adapun, pada kuartal III 2017, pemerintah meraup dana hasil penerbitan Surat Berharga Negara melalui lelang senilai Rp153,16 triliun dengan total penawaran yang masuk senilai Rp419,61 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper