Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Tergelincir Akibat Aksi Profit Taking

Harga minyak mentah hari ini mengalami penurunan akibat aksi profit taking investor. Pasar akan berfokus kepada data rig AS pada Jumat (29/9/2017).
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Harga minyak mentah hari ini mengalami penurunan akibat aksi profit taking investor. Dalam waktu dekat, pasar akan berfokus kepada rilis data rig AS pada Jumat (29/9/2017).

Pada perdagangan Jumat (29/9/2017) pukul 14.55 WIB, harga minyak WTI kontrak November 2017 turun 0,02 poin atau 0,04% menuju US$51,54 per barel. Adapun minyak Brent kontrak November 2017 merosot 0,01 poin atau 0,02$ menjadi US$57,40 per barel.

Analis Monex Investindo Futures dalam publikasi risetnya hari ini menuturkan, potensi aksi profit taking membayangi harga minyak. Namun, secara keseluruhan harga masih didukung oleh langkah Turki yang mengancam pembatasan ekspor dari Kurdi dan membaiknya proyeksi permintaan global.

Resistan terdekat WTI berada pada area US$52,40 per barel, diikuti oleh US$53,20 per barel. Sebaliknya, break ke bawah support US$51,20 berpotensi memicu koreksi bearish kembali ke area US$50,60 per barel.

Kemarin, harga mendapat dukungan setelah Energy Information Administration (EIA) melaporkan pada Rabu (27/9/2017) cadangan minyak mentah Amerika Serikat turun 1,8 juta barel, setelah membukukan kenaikan beruntun dalam tiga pekan terakhir.

Namun, dalam laporan tersebut menunjukkan cadangan bensin naik 1,1 juta barel, atau tumbuh untuk pertama kalinya dalam empat pekan terakhir. Hal ini mengindikasikan berkurangnya permintaan.

Dalam riset berbeda, Asia Trade Point Futures menyampaikan, aksi profit taking mewarnai perdagangan minyak pada sesi pasar AS semalam dan Asia pagi ini seiring dengan antisipasi pasar ditengah memanasnya kawasan teluk.

Presiden Turki Erdogan mengatakan pada pekan ini bahwa dia bisa menggunakan kekuatan untuk mencegah terbentuknya negara Kurdi. Sebelumnya Kurdi ingin melakukan referendum untuk memisahkan diri dari Irak.

Turki sebelumnya telah mengeluarkan ultimatum bahwa mereka akan menutup pipa minyak yang mengalirkan pasokan ke wilayah Kurdi melalui Turki ke laut mediterania. Selama ini wilayah Kurdi mengekspor sekitar 500.000 bph.

Sementara itu, AS berencana untuk melakukan pengurangan produksi untuk membatasi pasokan. Untuk pekan ini fokus pelaku pasar akan tertuju pada laporan Baker Hughes.

ATPF merekomendasikan buy terhadap komoditas WTI. Level support berada di US$50,91; US$50,25; dan US$49,28. Adapun level resistan ialahUS$52,54; US$53,51; US$54,17.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper