Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diskon Pajak Trump Angkat Indeks Dolar, Rupiah Melemah di Hari Keempat

Rupiah ditutup melemah 70 poin atau 0,52% ke level Rp13.515 per dolar AS, walaupun sempat dibuka menguat 15 poin atau 0,11% di Rp13.430.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah kembali ditutup melemah di hari keempat berturut-turut pada perdagangan hari ini, Kamis (28/9/2017).

Rupiah ditutup melemah 70 poin atau 0,52% ke level Rp13.515  per dolar AS, walaupun sempat dibuka menguat 15 poin atau 0,11% di Rp13.430.

Adapun pada perdagangan Rabu (27/9), rupiah berakhir melemah 0,53% atau 71 poin di posisi 13.445 per dolar AS. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.426 – Rp13.594 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah setelah indeks dolar AS kembali menguat menyusul adanya rincian reformasi pajak yang diusung Presiden AS Donald Trump.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini terpantau menguat 0,01% atau 0,012 poin ke 93,373 pada pukul 16.00 WIB.

Asia Trade Point Futures dalam publikasi risetnya hari ini menyampaikan, pertemuan Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Partai Republik pada Rabu (27/9/2017) untuk membahas rincian rencana reformasi pajak, mampu memicu penguatan nilai mata uang dolar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya.

Dalam rincian reformasi pajak yang diusung Trump, Partai Republik dan Gedung sepakat untuk memangkas pungutan bagi perusahaan dari 35% menjadi 20%, bila dapat membawa pulang dana mereka diluar negeri atau repatriasi.

"Kebijakan ini direspons positif oleh pasar ditengah beragamnya data ekonomi AS yang dirilis malam tadi," papar ATPF.

Penguatan indeks dolar juga turut menekan mayoritas mata uang di kawasan Asia, dengan pelemahan terdalam dialami oleh won Korea Selatan yang merosot 0,72%, yang kemudian disusul rupiah dan renminbi China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper