Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tujuh Sektor Tertekan, IHSG Turun Tipis di Akhir Sesi I

Indeks harga saham gabungan (IHSG) turun tipis pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (27/9/2017).
Pengunjung berdiri di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (26/9)./JIBI-Abdullah Azzam
Pengunjung berdiri di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (26/9)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) turun tipis pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (27/9/2017).

IHSG turun 0,07% atau 4,03 poin ke level 5.859,93 di akhir sesi I, setelah dibuka dengan penguatan 0,15% atau 8,63 poin di level 5.872,59.

Dibuka di zona hijau, penguatan IHSG terkikis di awal perdagangan dan terpantau berganti arah ke zona merah hingga akhir sesi I.  Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 5.841,02 - 5.873,03.

Sebanyak 105 saham menguat, 190 saham melemah, dan 265 saham stagnan dari 560 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama sektor tambang (-1,89%) dan finansial (-0,36%). Adapun sektor konsumer dan perdagangan masing-masing menguat 0,92% atau 0,06%.

Tim riset Profindo Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak melemah terbatas di rentang 5.831-5.884 pada perdagangan bursa saham hari ini.

Pada perdagangan Selasa (26/9), bursa AS kembali ditutup flat menyusul pernyataan Ketua The Fed Janet Yellen yang menaikkan spekulasi kenaikan suku bunga serta rebound saham teknologi.

Yellen menyatakan The Fed perlu menaikkan suku bunga secara bertahap dan akan berhati-hati mempertahankan suku bunga hingga inflasi mencapai target 2%. Pernyataan ini membuat prediksi kenaikan suku bunga di bulan Desember meningkat menjadi 78% dari sebelumnya 40% berdasarkan CME's Groups FedWatch.

AS juga merilis data ekonomi berupa consumer confidence yang turun ke level 119.8 lebih rendah dari estimasi 120 serta data penjualan rumah baru yang turun menjadi 560k unit dibandingkan dengan estimasi 588k unit akibat dampak dari Badai Harvey dan Irma.

Sementara itu, IHSG kemarin ditutup melemah di hari kedua akibat profit taking. Indeks ditekan pelemahan enam sektor terutama dari sektor konsumer (-1,39%) dan pertambangan (-1,33%).

“IHSG membentuk long black candlestick yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan. Indikator stochastic bergerak turun dengan RSI negatif, namun MFI bergerak flat,” paparnya dalam riset.

Di pasar regional, indeks FTSE Straits Time Singapura siang ini terpantau menguat 0,66%, indeks FTSE Malay KLCI turun 0,12%, indeks PSEi Filipina melorot 0,62%, sedangkan indeks SE Thailand naik 0,20%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper