Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pidato Yellen Tekan Harga Emas, Simak Rekomendasinya!

Pidato Gubernur Federal Reserve yang menguatkan keyakinan soal suku bunga lanjutan mendorong dolar AS dan menekan harga emas.

Bisnis.com, JAKARTA - Pidato Gubernur Federal Reserve yang menguatkan keyakinan soal suku bunga lanjutan mendorong dolar AS dan menekan harga emas.

Pada perdagangan Rabu (27/9/2017) pukul 9.40 WIB, harga emas spot naik 1,22 poin atau 0,09% menuju US$1.295,20 per troy ounce.

Adapun emas Comex kontrak Desember 2017 dalam waktu yang sama merosot 3,70 poin atau 0,28% menjadi US$1.298 per troy ounce.

Analis Monex Investindo Futures Agus Chandra dalam publikasi risetnya hari ini menyampaikan, pidato optimis dari Yellen menguatkan peluang kenaikan suku bunga AS.

"Sentimen itu mendorong penguatan dollar terhadap hampir semua mata uang utama, terutama menjelang pengumuman rencana pajak AS yang diperkirakan akan diumumkan Rabu (27/9/2017) waktu setempat," paparnya.

Dalam jangka pendek, harga emas masih akan tertekan oleh penguatan dollar AS merespon pidato dari Janet Yellen. Namun, kecemasan geopolitik Korea Utara yang belum sepenuhnya reda masih menopang harga.

Secara teknikal, harga emas masih ditopang oleh support di kisaran US$1.287 dan US$1.280. Sementara itu resisten berada di sekitar US$1.300 dan US$1.313.

Sementara itu, Asia Trade Point Futures dalam laporannya memaparkan, tingginya ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed pada Desember 2017 mendatang memicu melemahnya harga emas pada sesi perdagangan semalam.

Menurut survei yang dilakukan investing malam tadi, probabilitas kenaikan suku bunga meningkat menjadi 80% atau mengalami kenaikan dari minggu sebelumnya sebesar 70%.

"Pasar tampaknya mulai merespons positif setiap pernyataan dari pejabat The Fed," tulis tim analis ATPF.

ATPF pun merekomendasikan sell terhadap emas spot. Berikut analisis teknikalnya.

Support: US$1.264,51; US$1.278,30; US$1.285,91
Pivot: US$1.299,70
Resistan: US$1.307,31; US$1.321,10; US$1.328,71

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper