Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turki Ancam Tutup Akses Ekspor Minyak dari Kurdi, Brent Sentuh Level Tertinggi Dua Tahun

Minyak Brent untuk pengiriman November menguat 3,8% atau 2,16 poin dan ditutup pada US$59,02 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London, level tertinggi sejak Juli 2015.
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Minyak mentah Brent melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari dua tahun terakhir setelah Turki mengancam akan menghentikan pengiriman minyak dari Kurdi yang melalui wilayahnya.

Minyak Brent untuk pengiriman November menguat 3,8% atau 2,16 poin dan ditutup pada US$59,02 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London, level tertinggi sejak Juli 2015.

Sementara itu, minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman November menguat 1,56 poin ke level US$52,22 per barel di New York Mercantile Exchange.

Dilansir Bloomberg, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki dapat memutuskan menutup keran ekspor minyak dari Kurdistan karena wilayah Irak tersebut mengadakan referendum kemerdekaan.

Ekspor minyak mentah Pemerintah Daerah Kurdistan melalui pelabuhan Mediterania Turki di Ceyhan akan berakhir jika Turki memilih untuk menutupnya.

Sementara itu, OPEC dan mitranya menerapkan lebih dari 100% pemangkasan output yang disepakati bulan lalu, sementara prospek permintaan minyak global mulai membaik.

"Sangat jelas bahwa warga Kurdi akan memilih untuk merdeka dan kita akan memiliki hot spot geopolitik lain di Timur Tengah yang mengancam pasokan minyak dalam jumlah besar," ungkap John Kilduff, mitra di Again Capital LLC,seperti dikutip Bloomberg.

“Pada saat yang sama, kerja sama dan upaya kuat OPEC membuahkan hasil terhadap pasar," lanjutnya.

Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo mengatakan pada konferensi di Singapura bahwa prospek pasar minyak global membaik dan anggota OPEC akan terus menekan output hingga mencapai keseimbangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper