Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara ditutup melemah pada akhir perdagangan kemarin, Senin (18/9/2017).
Pada perdagangan Senin, harga batu bara untuk kontrak Januari 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup melemah 0,45% atau 0,40 poin di US$87,90/metrik ton.
Adapun pada perdagangan Jumat pekan lalu (15/9), harga batu bara kontrak Januari 2018 berakhir melemah 0,73% atau 0,65 poin di level US$88,30/metrik ton.
Francesco Starace, CEO Enel mengatakan China berencana menghentikan dukungan terhadap industri batu bara dalam beberapa tahun ke depan, sehingga akan menekan harga batu bara.
“Sepertinya (akan terjadi) dalam beberapa tahun ke depan, tidak saat ini,” ungkapnya, seperti dikutip Bloomberg.
Sementara itu, harga minyak mentah kembali tertahan pada akhir perdagangan Senin dengan minyak WTI gagal meneruskan relinya di atas US$50 per barel untuk sesi perdagangan ketiga berturut-turut.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober ditutup naik hanya 2 sen di US$49,91 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan mencapai sekitar 18% di bawah pergerakan rata-rata dalam 100 hari.
Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman November berakhir turun 14 sen di US$55,48 per barel, di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Tertahannya harga minyak sebagian karena tingkat permintaan biasanya turun sepanjang tahun ini karena banyak pabrik pengolahan minyak mentah ditutup pada musim gugur untuk menjalani maintenance.
Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2018 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
18 September | 87,90 (-0,45%) |
15 September | 88,30 (-0,73%) |
14 September | 88,95 (+1,08%) |
13 September | 88,00 (+2,15%) |
12 September | 86,15 (-0,29%) |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel