Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen AS dan IEA, Harga WTI Dekati US$50

Harga minyak mentah mengalami koreksi tipis seiring dengan laporan jumlah rig Amerika Serikat yang berkurang dan proyeksi International Energy Agency (IEA) akan adanya volatilitas pasar.
Minyak WTI/Reuters
Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Harga minyak mentah mengalami koreksi tipis seiring dengan laporan jumlah rig Amerika Serikat yang berkurang dan proyeksi International Energy Agency (IEA) akan adanya volatilitas pasar.

Pada perdagangan Senin (18/9/2017) pukul 8.20 WIB, harga minyak WTI kontrak Oktober 2017 turun 0,06 poin atau 0,12% menuju US$49,83 per barel. Adapun minyak Brent kontrak November 2017 terkoreksi 0,02 poin atau 0,04% menjadi US$55,60 per barel.

Seperti dikutip dari Bloomberg, pelaku pasar memperhatikan dua sentimen utama yang terjadi dalam waktu dekat, yakni laporan rig AS dan proyeksi IEA soal volatilitas pasar.

Barker Hughes melaporkan jumlah rig minyak AS pada pekan lalu berkurang 7 sumur menjadi 749 rig. Ini menunjukkan penurunan 4 kali dalam 5 minggu terakhir. Jumlah rig menjadi acuan awal perihal volume produksi Paman Sam.

Sementara itu, Head of the IEA oil markets and industry Division Neil Atkinson pada konferensi yang berlangsung Minggu (17/9/2017) menuturkan, kelangkaan investasi baru di sektor perminyakan akan memicu pasokan yang lebih ketat dan harga yang tidak stabil.

Hal tersebut sejalan dengan proyeksi permintaan global cenderung melambat dalam 5 tahun ke depan. Oleh karena itu, harga minyak cenderung volatil.

Sentimen lain yang diperhatikan pelaku pasar ialah munculnya badai Jose menuju wilayah timur laut AS pada pekan ini. Sebelumnya AS sudah diterjang badai Harvey dan Irma yang menyebabkan aktivitas pengolahan minyak mentah tersendat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper