Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Imbal Hasil Obligasi AS Naik, Dolar Menguat

Indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya, terpantau menguat 0,01% atau 0,007 poin ke level 91,879 pada pukul 10.19 WIB.
Uang dolar AS./Antara
Uang dolar AS./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Dolar AS bergerak menguat pada perdagangan Senin (18/9/2017), didorong oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS.

Indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya, terpantau menguat 0,01% atau 0,007 poin ke level 91,879 pada pukul 10.19 WIB.

Sementara itu, dolar juga mendekati level tertinggi dalam tujuh pekan terakhir terhadap yen Jepang. Dolar menguat 0,34% atau 0,38 poin ke level 111,21 yen.

Dilansir Reuters, penguatan indeks dolar menyusul naiknya imbal hasil obligasi AS yang memperkuat daya tarik terhadap greenback. Selain itu, kenaikan indeks harga konsumen (IHK) AS juga mendorong kembali ekspektasi bahwa Federal Reserve dapat menaikkan suku bunga lagi pada Desember tahun ini.

"Kami sudah pasti melihat beberapa penyesuaian pada probabilitas kenaikan suku bunga bulan Desember," kata Stephen Innes, kepala perdagangan di Asia Pasifik untuk Oanda, seperti dikutip Reuters.

Sementara itu, penurunan yen baru-baru ini terhadap mata uang lain, seperti poundsterling, memiliki beberapa dampak dan memberikan dukungan tambahan terhadap dolar, menurut pelaku pasar.

Lebih dari sebulan ke depan, situasi politik Jepang menjadi titik fokus bagi pada pedagang mata uang, dengan indikasi bahwa Jepang akan melaksanakan pemilihan umum lebih awal dari yang dijadwalkan.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sedang mempertimbangkan untuk mengadakan pemilihan pada awal bulan depan untuk mengambil keuntungan dari peningkatan tingkat persetujuannya dan kekacauan di partai oposisi utama, kata pemerintah dan sumber partai yang berkuasa pada hari Minggu.

Satoshi Okagawa, analis pasar global senior di Sumitomo Mitsui Banking Corporation mengatakan fakta bahwa kondisi partai oposisi utama sedang tigak kondusif menjadi hal positif bagi Abe dan Partai Liberal Demokrat yang berkuasa jika pemilihan berlangsung lebih cepat.

"Karena oposisi tampak goyah, sepertinya tidak mungkin mereka (Abe) bisa kalah," kata Okagawa.

Selain itu, fokus investor minggu ada pada pertemuan kebijakan The Fed pada 19-20 September. The Fed tampaknya akan mengumumkan rencana untuk mulai menyusutkan neracanya pada pertemuan tersebut, namun secara luas diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga.

Investor akan melihat pandangan Fed mengenai prospek ekonomi dan inflasi, serta kemungkinan dampak dari Badai Harvey dan Irma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper