Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Rebound Setelah Sepanjang Hari Fluktuatif

Nilai tukar rupiah berhasil mencatatkan rebound pada perdagangan hari ini, Selasa (5/9/2017), di saat mata uang lainnya di Asia bergerak variatif.
Uang rupiah./Bloomberg-Brent Lewin
Uang rupiah./Bloomberg-Brent Lewin

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah berhasil mencatatkan rebound pada perdagangan hari ini, Selasa (5/9/2017), di saat mata uang lainnya di Asia bergerak variatif.

Rupiah ditutup menguat 0,01% atau 1 poin di Rp13.338 per dolar AS, setelah dibuka dengan pergerakan yang sama. Adapun pada perdagangan Senin (4/9), rupiah ditutup melemah 0,16% atau 21 poin di posisi 13.339 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak fluktuatif di kisaran Rp13.330 – Rp13.342 per dolar AS.

Dilansir Bloomberg, Indonesia mempertimbangkan pemikiran untuk menerbitkan obligasi pemerintah global pertama berdenominasi rupiah di saat investor asing tetap berada dalam jalur untuk memompa dana dengan jumlah tertinggi ke dalam surat berharga pemerintah.

“Kementerian Keuangan sedang dalam pembicaraan dengan bank sentral untuk menilai potensi dampak dari penawaran semacam itu terhadap mata uang lokal,” ujar Robert Pakpahan, direktur jenderal untuk pembiayaan anggaran dan manajemen risiko di Kementerian Keuangan, seperti dikutip dari Bloomberg.

Pihak kementerian disebutkan belum mencapai kesepakatan dengan Bank Indonesia dan belum menentukan kerangka waktu untuk langkah penerbitan tersebut.

Nilai tukar rupiah berakhir menguat terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini di saat mata uang lainnya di Asia bergerak variatif.

Pelemahan kurs Asia di antaranya dialami dolar Taiwan dan Baht Thailand yang masing-masing terdepresiasi 0,08% dan 0,06%. Di sisi lain, yen Jepang dan ringgit Malaysia memimpin yang masing-masing menguat 0,3% dan 0,26% memimpin apresiasi mata uang Asia.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini terpantau naik 0,02% atau 0,019 poin ke 92,654 pada pukul 16.40 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dengan pergerakan yang sama, setelah pada perdagangan Senin (4/9) berakhir melemah 0,19% di posisi 92,635.

Pergerakan indeks dolar AS hari ini sempat kembali terbebani seiring dengan berlanjutnya ketegangan geopolitik di tengah tanda-tanda bahwa Korea Utara dapat melakukan lebih banyak lagi uji coba rudal.

Korut juga diperkirakan akan melakukan uji coba rudal balistik lainnya melihat tanda-tanda aktivitas menjelang hari kemerdekaan Korut tanggal 9 September mendatang.

Harian Korea Utara, Asia Business Daily, mengabarkan bahwa Korut telah memposisikan rudal balistik antar benua (ICBM) menuju pantai baratnya, mengutip sumber intelijen yang dirahasiakan.

“Situasi di Korea Utara menimbulkan risiko bagi pasar tanpa akhir yang jelas, sehingga membatasi keuntungan dolar,” kata Ayako Sera, ekonom senior Sumitomo Mitsui Trust, seperti dikutip dari Reuters.

Meski demikian, prospek penguatan dolar masih terlihat di tengah perkembangan politik AS yang dapat memberikan dorongan potensial.

Pertemuan kebijakan Federal Reserve pada 19-20 Agustus dan pembahasan mengenai plafon utang AS pada akhirnya bisa mendukung dolar akhir bulan ini, kata Yukio Ishizuki, Analis kurs di Daiwa Securities.

Departemen Keuangan AS memiliki tenggat waktu hingga 29 September untuk menaikkan plafon utang, yang menjadi batasan terhadap berapa banyak pinjaman AS yang diizinkan untuk digunakan oleh pemerintah AS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper