Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Grup Astra Moncer di Semester I/2017

Membaiknya kinerja anak usaha Grup Astra telah mengerek laba bersih PT Astra International Tbk. tumbuh 31,5% year on year menjadi Rp9,35 triliun pada Juni 2017.
 Presdir PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (kanan) menyapa mekanik Astra yang akan bertugas dalam pelaksanaan Astra Holiday Campaign (AHC) 2017 di Jakarta, Kamis (22/6)./JIBI-Nurul Hidayat
Presdir PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (kanan) menyapa mekanik Astra yang akan bertugas dalam pelaksanaan Astra Holiday Campaign (AHC) 2017 di Jakarta, Kamis (22/6)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA--Membaiknya kinerja anak usaha Grup Astra telah mengerek laba bersih PT Astra International Tbk. tumbuh 31,5% year on year menjadi Rp9,35 triliun pada Juni 2017.

Raihan laba emiten otomotif pada paruh pertama tahun ini, disumbangkan oleh kinerja positif dari anak usahanya, Bank Permata dan sejalan dengan pendapatan bersih yang dibukukan. Pada Juni 2017, pendapatan bersih Astra International senilai Rp98,03 triliun, tumbuh 11,14% dari posisi Rp88,2 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, beban pokok pendapatan pada Juni 2017 mencapai Rp78,35 triliun, naik 9,79% dari posisi yang sama tahun sebelumnya senilai Rp71,36 triliun.

Presiden Direktur PT Astra International Tbk. Prijono Sugiarto mengungkapkan sebagian besar bisnis Grup Astra memiliki kinerja yang baik pada semester I/2017. Selain membaiknya kinerja Bank Permata, katanya, pulihnya harga batu bara juga menguntungkan volume penjualan alat berat dan konstraktor pertambangan.

"Untuk sisa tahun ini, Grup Astra berharap mendapatkan manfaat dari harga batu bara yang stabil, walaupun hasil kinerja diperkirakan akan terpengaruhi oleh meningkatnya persaingan di pasar mobil dan menurunnya permintaan di pasar motor," tulisnya dalam keterangan resmi, Kamis (27/7).

Adapun laba bersih Grup Astra paling besar dikontribusikan oleh segmen otomotif hingga Rp4,2 triliun yang mencatatkan pertumbuhan 9% year on year, lalu di susul oleh segmen alat berat dan pertambangan senilai Rp2,03 triliun yang mencatatkan pertumbuhan hingga 83% y-o-y.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper