Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Testimoni Yellen Jadi Fokus, Indeks MSCI Asia Pacific Naik 0.4%

Sejumlah bursa saham di Asia bergerak variatif pada perdagangan siang ini, Rabu (12/7/2017), di saat fokus para investor beralih pada kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) setelah sempat digoyahkan oleh perkembangan terbaru seputar dugaan keterlibatan Rusia dalam pilpres AS.
U.S. Federal Reserve Chair Janet Yellen holds a press conference following the Feds two-day Federal Open Market Committee (FOMC) policy meeting in Washington June 15, 2016. REUTERS/Kevin Lamarque
U.S. Federal Reserve Chair Janet Yellen holds a press conference following the Feds two-day Federal Open Market Committee (FOMC) policy meeting in Washington June 15, 2016. REUTERS/Kevin Lamarque

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah bursa saham di Asia bergerak variatif pada perdagangan siang ini, Rabu (12/7/2017), di saat fokus para investor beralih pada kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) setelah sempat digoyahkan oleh perkembangan terbaru seputar dugaan keterlibatan Rusia dalam Pilpres AS.

Nilai tukar yen menguat untuk hari kedua, pergerakan saham di Tokyo dan Sydney turun, sedangkan indeks saham di Hong Kong naik. Bursa saham AS berda di posisi yang sedikit lebih rendah setelah indeks S&P 500 pulih dari pelemahan yang tiba-tiba.

Harga emas menguat di saat laju indeks dolar AS kembali melemah, sementara harga minyak rebound akibat laporan penurunan jumlah cadangan.

Indeks Topix Jepang melemah 0,6% di saat nilai tukar yen terapresiasi 0,5% ke 113,36 per dolar AS pada pukul 1.16 siang waktu Tokyo (pukul 11.16 WIB). Indeks S&P/ASX 200 Australia melorot 0,8% dan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,1%.

Indeks Hang Seng Hong Kong menanjak 0,8%, sementara indeks Shanghai Composite berluktuasi sepanjang pagi ini sebelum turun 0,2%. Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,4%.

Fokus para investor saat ini tertuju pada penyampaian testimony Gubernur Federal Reserve Janet Yellen beserta dimulainya musim laporan laba perusahaan setelah pasar goyah pada hari Selasa.

Sentimen negatif pada pasar adalah rilis e-mail oleh putra sulung Presiden Donald Trump yang menunjukkan persetujuannya untuk bertemu seorang sumber dari Rusia yang dapat mengungkapkan informasi merugikan bagi rival Trump dalam pilpres AS 2016, Hillary Clinton.

Pasar juga merespons pernyataan anggota pembuat kebijakan The Fed, Lael Brainard, yang cenderung dovish. Brainard menuturkan bahwa bank sentral AS tersebut harus bersikap seksama untuk menaikkan suku bunga lanjutan.

Sementara itu, Yellen dijadwalkan akan memberikan testimoni kebijakan moneter semi tahunan di depan Kongres pada hari Rabu dan Kamis pekan ini waktu setempat. Pernyataan Yellen dinanti demi mendapatkan petunjuk mengenai langkah pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS tersebut di masa mendatang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper