Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menguat 8 Sesi, Waspadai Profit Taking Pound Sterling

Mata uang pound sterling berpeluang melanjutkan penguatan di atas level 1,30 per dolar AS bila data neraca berjalan menunjukkan hasil positif. Namun, investor perlu mewaspadai aksi profit taking.
Pound sterling. /Reuters
Pound sterling. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Mata uang pound sterling berpeluang melanjutkan penguatan di atas level 1,30 per dolar AS bila data neraca berjalan menunjukkan hasil positif. Namun, investor perlu mewaspadai aksi profit taking.

Pada perdagangan Jumat (30/6/2017) pukul 10.06 WIB, mata uang GBP menghijau 0,0013 poin atau 0,10% menuju 1,3020 per dolar AS. Ini merupakan peningkatan dalam 8 sesi berturut-turut. Angka tersebut merupakan level tertinggi sejak 29 September 2016 di posisi 1,3023 per dolar AS.

Research and analyst PT Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra menuturkan pernyataan Gubernur Bank of England Mark Carney mengindikasikan sentiment hawkish. Saat ekonomi Inggris dan Eropa berada dalam taraf full capacity, maka kenaikan suku bunga diperlukan. Saat ini, tingkat suku bunga ECB ialah 0,25%.

“Sentimen hawkish ECB memberikan sentiment positif terhadap GBP,” tuturnya kepada Bisnis.com.

Penguatan GBP juga tak lepas dari pelemahan dolar AS ke level terendah sejak Oktober 2016. Menurutnya, hal ini terjadi akibat berkurangnya keyakinan pasar terhadap kemampuan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga lanjutan.

Dalam risetnya, Putu menyampaikan pasangan GBP-USD bergerak di atas level 1,30 per dolar AS dan masih dinaungi sentimen positif dari ekspektasi kenaikan suku bunga Bank of England (BoE).

"Namun data neraca berjalan (current account) yang defisitnya diperkirakan membengkak dapat memberikan sentimen negatif jika dirilis lebih besar dari perkiraan, dan kemungkinan memicu aksi profit taking," paparnya.

Berdasarkan data konsensus, defisit pada kuartal I/2017 diperkirakan tumbuh menjadi 17,2 juta miliar euro. Pada teriwulan sebelumnya, CAD hanya mencapai 12,1 miliar euro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper