Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) berlanjut pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Rabu (21/6/2017), terseret oleh pelemahan harga minyak mentah.
Kontrak berjangka CPO untuk September 2017, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, berakhir turun 0,97% atau 24 poin ke posisi 2.442 ringgit per ton.
Pagi tadi, harga CPO dibuka dengan pelemahan tajam 1,26% atau 31 poin di posisi 2.435.
Adapun pada perdagangan Selasa (20/6), harga CPO kontrak September ditutup melemah 0,88% atau 22 poin ke level 2.466.
“Harga [CPO] mengekor penurunan di pasar minyak kedelai dan minyak mentah pada hari Selasa,” ujar Donny Khor, deputy director of futures and commodities RHB Investment Bank, seperti dikutip dari Bloomberg.
Harga minyak mentah turun sekitar 2% pada perdagangan Selasa, terbebani kabar kenaikan pasokan oleh beberapa produsen utama yang menggerogoti upaya OPEC dan produsen lainnya untuk menstabilkan pasar melalui penurunan produksi.
Harga minyak WTI kontrak Agustus 2017 hari ini lanjut turun 0,21% ke US$43,42 per barel pada pukul 16.30 WIB. Adapun patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Agustus 2017 lanjut melemah 0,35% atau 0,16 poin ke US$45,86 per barel.
Ditambahkan oleh Khor, kekhawatiran seputar kekuatan permintaan turut membebani pasar.
Intertek Testing Services melaporkan ekspor minyak sawit Malaysia pada 1 Juni-20 Juni turun 15% m-o-m menjadi 721.020 ton. Sementara itu, laporan Societe Generale de Surveillance (SGS) menunjukkan penurunan ekspor sebesar 17% menjadi 710.322 ton.
Di sisi lain, nilai tukar ringgit lanjut melemah 0,09% ke posisi 4,2875 pada pukul 16.34 WIB setelah kemarin ditutup melemah 0,15% di posisi 4,2835.
Pergerakan Harga CPO Kontrak September 2017
Tanggal | Level | Perubahan |
21/6/2017 | 2.442 | -0,97% |
20/6/2017 | 2.466 | -0,88% |
19/6/2017 | 2.488 | +0,16% |
16/6/2017 | 2.484 | +1,43% |
15/6/2017 | 2.449 | +1,24% |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel