Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efek Minyak Mentah, Bursa Saham Jepang Akhiri Reli Tiga Hari

Penguatan bursa saham Jepang berakhir pada perdagangan hari ini (Rabu, 21/6/2017), di tengah menguatnya kinerja mata uang yen yang berpotensi menekan prospek laba eksportir.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan bursa saham Jepang berakhir pada perdagangan hari ini, Rabu (21/6/2017), di tengah menguatnya kinerja mata uang yen yang berpotensi menekan prospek laba eksportir.

Indeks Topix hari ini dibuka turun 0,16% atau 2,52 poin di level 1.611,56 dan berakhir melemah 0,35% atau 5,69 poin ke 1.611,56.

Dari 2.012 saham pada indeks Topix, 585 saham di antaranya menguat, 1.329 saham melemah, dan 98 saham stagnan.

Adapun indeks Nikkei 225 ditutup melemah 0,45% atau 91,62 poin ke level 20.138,79, setelah dibuka turun 0,19% atau 38,25 poin di 20.192,16.

Sebanyak 62 saham menguat, 157 saham melemah, dan 6 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.

Saham Fast Retailing Co. Ltd. yang melemah 0,86% menjadi penekan utama terhadap pelemahan Nikkei, diikuti oleh SoftBank Group Corp. yang melandai 0,98% dan KDDI Corp. yang turun 0,87%.

Sementara itu, nilai tukar yen siang ini terpantau menguat 0,14% atau 0,16 poin ke 111,28 yen per dolar AS pada pukul 13.52 WIB, setelah kemarin ditutup menguat 0,08% di posisi 111,44.  

Selain tertekan yen, pergerakan saham di Tokyo turun sekaligus mengakhiri reli yang dibukukan tiga hari berturut-turut sebelumnya akibat merosotnya harga minyak mentah.

Harga minyak merosot sekitar 2% pada perdagangan Selasa, sehingga menyeret saham yang terkait dengan energi di Jepang di tengah kekhawatiran akan kelebihan produksi dari ladang minyak shale AS.

“Saham Jepang telah meningkat selama tiga hari, dan dengan kondisi di luar negeri yang sedikit lemah, akan lebih mudah untuk adanya profit taking. Sulit sekali menilai apakah penurunan harga minyak tersebut disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan atau hanya masalah kelebihan pasokan,” kata Mitsuo Shimizu, deputy general manager Japan Asia Securities, seperti dikutip dari Bloomberg.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper