Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2 Anak BUMN Ancang-ancang IPO

Manajemen Bursa Efek Indonesi menyatakan dua perusahaan yang terafiliasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berancang-ancang untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada semester II/2017.
IPO
IPO

Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen Bursa Efek Indonesi menyatakan dua perusahaan yang terafiliasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berancang-ancang untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada semester II/2017.

Direktur BEI Samsul Hidayat mengatakan 2 perusahaan itu berkomunikasi dengan BEI untuk melakukan IPO. Namun, Samsul belum bersedia menyebutkan nama perusahaan itu. "Mereka [akan IPO] pakai buku Juni 2017," katanya di Gedung BEI, akhir pekan lalu.

Seperti diketahui, sepanjang semester I/2017, belum ada satupun anak usaha BUMN yang melakukan IPO. Semula Kementerian BUMN memperkirakan terdapat 9 anak usaha yang akan melakukan aksi korporasi tersebut pada 2017. Namun, sesuai perkembangan terkini, jumlah tersebut berkurang menjadi 8 perusahaan karena PT Adhi Persada Gedung, anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk., menunda IPO hingga kuartal I/2018.

Anak BUMN lain yang berencana IPO pada 2017 adalah PT Jasa Armada Indonesia, anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), kemudian PT PP Peralatan, PT PP Urban dan PT PP Energi, ketiganya anak usaha PT PP (Persero) Tbk., serta PT Wika Realty dan PT Wika Gedung, keduanya anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Dua anak BUMN lain yang juga berencana melakukan IPO adalah PT Garuda Maintenance Facility, anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Tugu Pratama Indonesia, anak usaha PT Pertamina (Persero).

Di sisi lain, Samsul mengatakan terdapat 26 perusahaan yang masuk ke dalam daftar perusahaan yang akan IPO di BEI pada saat ini. Sejumlah perusahaan yang berencana untuk IPO antara lain PT Armidian Karyatama, PT Sriwijaya Air dan sebagainya.

Sepanjang 2017, terdapat 11 perusahaan yang telah melakukan IPO dimana perusahaan kesebelas adalah PT Totalindo Eka Persada Tbk. Emiten konstruksi dengan kode saham TOPS itu melakukan pencatatan saham perdana di BEI pada Jumat (16/5).

Sementara itu, produsen kalsium karbit bernama PT Emdeki Utama berencana melepas 25% saham dalam aksi korporasi penawaran umum perdana saham (IPO) pada 2017.

Perusahaan telah menggelar mini expose di Bursa Efek Indonesia terkait rencana IPO tersebut pada Jumat (16/6). Sisilia Widarto, Head of Investment Banking Yuanta Securities, mengatakan rencana IPO itu akan menggunakan buku Maret 2017.

Seperti diketahui, berdasarkan informasi di situs perusahaan, Emdeki Utama merupakan satu-satunya produsen kalsium karbit (calcium carbide/CaC2) di Indonesia. Menurut penjelasan perusahaan, karbit merupakan bahan kimia yang serba guna, berbentuk butiran padat berwarna abu-abu. Bila direaksikan dengan air, kalsium karbit akan menghasilkan gas Asitelin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper