Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Saham Jepang Ditutup Mixed: Topix Menguat, Nikkei 225 Melemah

Indeks Topix ditutup menguat 0,12% atau 1,96 poin ke level 1.593,51 setelah bergerak pada kisaran 1.588,72 1.597,08.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang berakhir mixed pada perdagangan Selasa (13/6/2017) setelah saham-saham defensif mengimbangi penurunan sektor teknologi.

Indeks Topix ditutup menguat 0,12% atau 1,96 poin ke level 1.593,51 setelah bergerak pada kisaran 1.588,72 – 1.597,08.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 ditutup melemah 0,05% atau 9,83 poin ke level 19.898,75 dengan 115 saham naik, 100 saham turun, dan 10 lainnya stagnan.

Seperti dilansir Bloomberg, indeks Topix mendapat dorongan dari saham sektor industri yang mengandalkan permintaan domestik. Saham produsen perangkat otomatisasi pabrik dan semikonduktor masih melemah setelah indeks teknologi S&P 500 turun 3,5% dalam dua hari perdagangan terakhir di tengah valuasi spekulasi yang tinggi.

Sementara itu, Federal Reserve akan menetapkan suku bunga pada hari Rabu di Washington, dengan mayoritas ekonom memperkirakan kenaikan sebesar 25 basis poin.

Analis Mitsubishi UJF Morgan Stanley Securities Co. mengatakan walaupun tidak ada kejutan yang mungkin terjadi pada FOMC Meeting pekan ini, investor masih akan mengalami kesulitan bertransaksi saham sebelumnya.

"Untuk saat ini, investor menargetkan saham yang kurang rentan terhadap perubahan harga di pasar ekuitas seperti saham developer, real estat, dan peritel yang juga memiliki potensi keuntungan yang solid," ungkapnya, seperti dikutip Bloomberg.

Sektor konstruksi pada indeks topix menguat 1,6%, sedangkan sektor real estat naik hingga 2%. Di sisi lain, sektor teknologi melemah 0,3%.

Walaupun sektor teknologi melemah, Mamodu Shimode, kepala analis ekuitas Resona Bank Ltd., mengatakan perusahaan IT menjadi target investor untuk investasi jangka panjang, terutama pada saat prospek ekonomi global terlihat biasa-biasa saja saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper