Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pekan Depan: IHSG Berpeluang Menanjak ke 5.800

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang meneruskan tren menanjak pada pekan depan menuju level resistance 5.900 akibat dorongan kuat dari sentimen penaikkan rating oleh Standard & Poors (S&P).
Karyawan mengamati pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG), di Jakarta, Senin (8/5)./Antara-Muhammad Adimaja
Karyawan mengamati pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG), di Jakarta, Senin (8/5)./Antara-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA--Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang meneruskan tren menanjak pada pekan depan menuju level resistance 5.900 akibat dorongan kuat dari sentimen penaikkan rating oleh Standard & Poor’s (S&P).

Pada penutupan perdagangan Jumat (19/5/2017) IHSG menguat 2,59% ke level 5.791,88 dengan nilai transaksi sebesar Rp8,39 triliun. IHSG kembali menorehkan rekor tertingginya setelah bergerak di dalam rentang 5.630,07--5.825,21.

Kepala Riset Koneksi Capital Alfred Nainggolan mengatakan penyematan S&P terhadap peringkat Indonesia dari BB+/positif menjadi BBB-/stabil atau menjadi kategori investment grade secara umum menurunkan risiko aset-aset di Tanah Air. Katalis ini dinilai positif karena berpotensi memicu arus dana masuk.

Dari segi saham, ada tiga kategori yang dinilai paling sensitif sehingga segera menanjak setelah pengumuman rating. Tiga kategori itu ialah saham-saham blue chip, saham sektor perbankan, dan sektor infrastruktur.

Dalam beberapa bulan ke belakang, saham sektor perbankan mengalami tekanan yang cukup kuat, sehingga Price to Book Value (PBV) cukup rendah. Setelah ada kabar baik dari S&P, wajar jika sahamnya kembali melesat.

Adapun sektor infrastruktur sebenarnya cukup dipercaya investor sehingga cenderung meningkat sepanjang tahun ayam api. Hal ini sejalan dengan realisasi pembangunan sejumlah proyek seperti jalan tol. Namun, pasar masih mencemaskan sisi pendanaan emiten-emiten infrastruktur dalam melakukan rencana kerja.

"Kecemasan pasar terhadap sektor-sektor tersebut berkurang dengan adanya penaikkan rating dari S&P, hingga mereka naik lebih cepat," ujarnya saat dihubungi, Jumat (19/5/2017).

Pada pekan depan, sambung Alfred, pasar saham masih akan mendapat dorongan kuat dari sentimen positif penaikkan rating, sehingga berpeluang melanjutkan pendakian. Harga diperkirakan bergerak di dalam rentang level support 5.745 dan level resistance psikologis 5.900.

Sampai akhir 2017, IHSG berpotensi mencapai posisi 6.200. Alfred mengatakan sebelum ada penaikkan rating S&P, pihaknya menargetkan indeks tahun ini di level tertinggi 6.000.

"Tanpa S&P, tahun ini target 6.000. Tapi kondisi sekarang 6.200 oke," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper