Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMILU PRANCIS: Le Pen Vs Macron 'Bertarung' Sengit dalam Debat Terakhir

Kedua calon Presiden Prancis, Marine Le Pen dan dan Emmanuel Macron mengikuti debat terakhir sebelum pemilu putaran kedua pada Minggu (7/5/2017) mendatang.
Emmanuel Macron/Istimewa
Emmanuel Macron/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kedua calon Presiden Prancis, Marine Le Pen dan Emmanuel Macron mengikuti debat terakhir sebelum pemilu putaran kedua pada Minggu (7/5/2017) mendatang.

Dalam debat yang disiarkan di televisi tersebut, keduanya saling serang terkait visi masa depan Prancis, mata uang euro, serta perang terhadap terorisme.

Sebelum debat, jajak pendapat menunjukkan menunjukkan Macron (39 tahun) unggul 20 poin persentase terhadap Le Pen (48 tahun). Pemilu ini secara luas dilihat sebagai pemilihan paling penting di Prancis dalam beberapa dasawarsa terakhir.

Bagi Le Pen, debat yang berdusasi 2,5 jam yang ditonton oleh jutaan orang tersebut merupakan kesempatan terakhir untuk meyakinkan pemilih mengenai program-programnya yang mencakup pengetatan aturan imigrasi ilegal, keluar dari sistem mata uang tunggal euro dan mengadakan referendum keanggotaan Prancis di Uni Eropa.

Namun, menurut jajak pendapat singkat yang diadakan Elabe untuk BFMTV, 63% penonton berpendapat Macron lebih meyakinkan daripada Le Pen dalam debat tersebut, sehingga memperkuat statusnya sebagai calon favorit untuk memenangkan kursi di Istana Elysee.

Dalam debat sengit tersebut, Le Pen menyerang latar belakang Macron sebagai sebagai mantan bankir investasi dan menteri ekonomi, dan mengatakan Macron adalah pewaris pemerintah sosialis yang tidak populer.

Sementara itu, Macron menyerang kebijakan andalan Le Pen yang ingin meninggalkan mata uang euro dan kembali ke franc. Macron menyebutnya sebagai rencana fatal yang yang dapat memicu perang mata uang. Ia juga menuduh Le Pen gagal menawarkan solusi masalah ekonomi Prancis seperti masalah pengangguran.

Sepanjang debat tersebut, kedua calon kerap menyerang secara personal. Macron menyebut Le Pen sebagai "parasit" dan pembohong, sedangkan Le Pen melabeli lawannya sebagai sebagai "bankir yang menyeringai" dan berkata "Anda masih muda di luar, tapi tua di dalam.”

Keamanan nasional juga menjadi topik perdebatan sengit tersebut. Isu ini sangat sensitif di Prancis setelah 230 orang terbunuh kelompok teroris sejak tahun 2015.

Le Pen menuduh Macron bersikap tenang dalam menghadapi terorisme. "Anda tidak memiliki rencana dalam keamanan nasional. Anda sangat berburah hati terhadap fundamentalisme Islam," kata Le Pen.

Sementara itu, Macron mengatakan terorisme akan menjadi prioritasnya jika dia terpilih dan menuduh Le Pen memberikan solusi palsu.

"Saya akan memimpin perang melawan terorisme di setiap level, namun yang teroris inginkan sama seperti yang Anda tawarkan, yaitu perang saudara," ungkap Macron.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper