Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ADRO Siapkan Capex US$250 Juta

PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) menyiapkan belanja modal (capital expenditur/capex) hingga US$250 juta pada tahun ini yang sebagian besar akan digunakan untuk pengembangan aset batu bara kokas.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (kedua kiri), Wakil Presiden Direktur Adaro Christian Ariano Rachmat (kedua kanan), Direktur Keuangan Adaro David Tendian (kiri), dan Direktur Legal Adaro Mohammad Syah Indra Aman (kanan) memberikan keterangan pers seusai acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun 2016 di Jakarta, Kamis (26/4)./Antara-Widodo S. Jusuf
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (kedua kiri), Wakil Presiden Direktur Adaro Christian Ariano Rachmat (kedua kanan), Direktur Keuangan Adaro David Tendian (kiri), dan Direktur Legal Adaro Mohammad Syah Indra Aman (kanan) memberikan keterangan pers seusai acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun 2016 di Jakarta, Kamis (26/4)./Antara-Widodo S. Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) menyiapkan belanja modal (capital expenditur/capex) hingga US$250 juta pada tahun ini yang sebagian besar akan digunakan untuk pengembangan aset batu bara kokas.

Direktur Keuangan ADRO David Tendian mengatakan pada tahun ini perseroan menyiapkan capex antara US$200 juta hingga US$250 juta.

"Sebagian besar akan digunakan untuk pengembangan MetCoal. Kira-kira 40% dari total capex," katanya usai rapat umum pemegang saham tahunan, Rabu (26/4/2017).

Presiden Direktur ADRO Garibaldi Thohir mengatakan saat ini pihaknya memabg terus mengembangkan aset di Adaro MetCoal (AMC) yang memproduksi batubara kokas atau coking coal.

Saat ini, lanjutnya, produksi batubara dari AMC memang belum terlalu banyak. Itu pun belum coking coal, melainkan semi soft. Pada tahun lalu, produksi sebesar 1 juta ton, sedangkan pada tahun ini produksi semi soft ditargetkan sebesar 1 juta ton yang diekspor ke pasar Jepang.

Garibaldi menilai melalui coking coal ini maka akan semakin mengukuhkan perseroan yabg tidak hanya menjadi perusahaan tambang melainkan menjadi perusahaan yang terintegrasi.

"Jadi pengembangan coking coal bertahap lah. Kita ada 7 PKP2B. Sudah kita udentifikasi cadangannya cukup baik. Tapi apa-apa nggak bisa instant atau asal jalan. Kami pikirkan juga suplai chain-nya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper