Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fokus Rencana Trump, Harga Emas Lanjutkan Pelemahan

Harga emas turun pada hari kedua seiring dengan fokus pasar yang tertuju kepada rencana Presiden AS Donald Trump untuk meningkatkan ekonomi AS melalui reformasi pajak.
Harga emas/Reuters
Harga emas/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Harga emas turun pada hari kedua seiring dengan fokus pasar yang tertuju kepada rencana Presiden AS Donald Trump untuk meningkatkan ekonomi AS melalui reformasi pajak.

Pada perdagangan Selasa (25/4/2017) pukul 10:13 WIB, harga emas gold spot menurun 1,89 poin atau 0,15% menjadi US$1.274,42 per troy ounce (Rp544.783,97 per gram).

Sebelumnya pada penutupan perdagangan Senin (24/4/2017), harga emas merosot 0,63% atau 8,13 poin menuju US$1.276,31 per troy ounce (Rp546.576,73 per gram).

Harga emas mengawali pekan ini dengan pelemahan seiring dengan meredanya kecemasan pasar terhadap pemilihan umum presiden Prancis yang dilaksanakan pada 23 April 2017 dan 7 Mei 2017.

Pada pemilu tahap pertama, salah satu calon presiden Marine Le Pen yang dikenal sebagai anti Islam dan anti Uni Eropa, kalah suara dibandingkan Emmanuel Macron.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Daniel Hynes, senior commodity strategist Australia & New Zealand (ANZ) Banking Group Ltd., mengatakan hasil pemilu putaran pertama meredakan kekhawatiran pasar, karena menganggap Macron akan menang mudah pada pemilihan 7 Mei 2017.

Adapun pada hari ini, fokus pasar tertuju kepada rencana Donald Trump untuk memacu perekonomian AS, termasuk reformasi pajak. Trump akan menjabarkan kebijakan reformasi pajaknya pada Rabu (26/4/2017).

Sementara itu, Monex Investindo Futures dalam publikasinya, Selasa (25/4/2017), memaparkan harga emas berpeluang menguat jika ketegangan di semenanjung Korea semakin meningkat.

Faktor lain yang menopang penguatan harga emas adalah data ekonomi AS seperti tingkat kepercayaan konsumen dan penjualan rumah baru yang diperkirakan hasilnya pesimis. Data tersebut akan dilansir pada Selasa (25/4/2017) waktu setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper