Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Perpanjangan Pemangkasan Produksi Angkat Brent, WTI Turun Tipis

Harga minyak WTI kontrak Mei 2017 berakhir turun 0,34% atau 0,17 poin ke US$50,27 per barel, setelah dibuka dengan kenaikan 0,38% di posisi 50,63.
Ilustrasi kilang lepas pantai./Bloomberg-Tim Rue
Ilustrasi kilang lepas pantai./Bloomberg-Tim Rue

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga minyak mentah berakhir variatif pada perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), di saat para investor mencermati kenaikan produksi Amerika Serikat (AS) terhadap ketidakpastian geopolitik serta komentar dari sejumlah produsen minyak tentang kecenderungan perpanjangan upaya pemangkasan suplai.

Harga minyak WTI kontrak Mei 2017 berakhir turun 0,34% atau 0,17 poin ke US$50,27 per barel, setelah dibuka dengan kenaikan 0,38% di posisi 50,63.

Adapun patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Juni 2017 ditutup naik 0,11% atau 0,06 poin ke US$52,99, setelah dibuka dengan penguatan 0,30% atau 0,16 poin di posisi 53,09.

Dilansir Reuters (Jumat, 21/4/2017), negara-negara anggota OPEC yakni Arab Saudi dan Kuwait mengisyaratkan bahwa organisasi negara-negara pengekspor minyak bumi beserta produsen lainnya, termasuk Rusia, cenderung akan memperpanjang upaya pemangkasan produksi minyak mereka hingga melampaui Juni tahun ini.

Dalam suatu konferensi pers di Uni Emirat Arab, menteri energi Arab Saudi Khalid al-Falih menyatakan bahwa terdapat adanya kenaikan konsensus meskipun belum matang.

James Williams, direktur konsultan energi WTRG Economics di London, mengatakan pernyataan bullish sang menteri tidak banyak mendorong harga karena terdapat pertumbuhan produksi minyak shale AS. 

“Anda mungkin telah mengira bahwa hal itu akan membalikkan penurunan sebelumnya, namun ternyata tidak. Kita melihat sedikit pemulihan harga, namun itu tidak cukup untuk membalikkan dampak ancaman minyak shale,” ujarnya.

Pada perdagangan Rabu, harga minyak merosot lebih dari 3% setelah data pemerintah AS menunjukkan penurunan jumlah stok minyak mentah domestik yang lebih kecil dari perkiraan serta kenaikan mengejutkan sebesar 1,5 juta barel pada stok bensin.

Produksi minyak mentah AS bertambah menjadi 9,25 juta barel per hari atau naik hampir 10% sejak pertengahan 2016. Jumlah persediaan minyak AS pun tetap berada di kisaran level tertingginya yang dicapai pada Maret.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper