Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi AS Melejit, Harga Minyak Terkoreksi

Harga minyak mentah merosot tajam setelah Amerika Serikat meningkatkan produksi harian ke level tertinggi sejak Agustus 2015. Faktor tersebut melampaui sentimen positif perihal rencana OPEC memperpanjang periode pemangkasan suplai.
Harga minyak naik/Ilustrasi
Harga minyak naik/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah merosot tajam setelah Amerika Serikat meningkatkan produksi harian ke level tertinggi sejak Agustus 2015. Faktor tersebut melampaui sentimen positif perihal rencana OPEC memperpanjang periode pemangkasan suplai.

Pada penutupan perdagangan Rabu (19/4/2017) harga minyak WTI kontrak Mei 2017 melesu 1,97 poin atau 3,76% menuju US$50,44 per barel. Adapun harga minyak Brent kontrak Juni 2017 menurun 1,96 poin atau 3,57% menjadi US$52,93 per barel.

Kini pada Kamis (20/4/2017) pukul 11:25 WIB, harga minyak mengalami rebound. Harga minyak WTI kontrak Mei 2017 naik 0,12 poin atau 0,24% menuju US$50,56 per barel. Adapun harga minyak Brent kontrak Juni 2017 meningkat 0,15 poin atau 0,28% menjadi US$53,08 per barel.

Data U.S. Energy Information Administration (EIA), stok minyak AS dalam sepekan yang berakhir Jumat (14/4/2017) turun 1,03 juta barel menjadi 532,37 juta barel.

Dalam waktu yang sama, Jumat (14/4/2017), tingkat produksi minyak AS naik 17.000 barel menuju 9,25 juta barel per hari (bph), yang menjadi level tertinggi sejak Agustus 2015. Sebelumnya pada Desember 2016, AS konsisten menahan produksi di level 8,7 juta bph.

Ric Spooner, chief market analyst CMC Markets di Sydney, mengatakan peningkatan produksi AS bertepatan dengan bertambahnya stok bensin yang mengindikasikan berkurangnya konsumsi. Faktor tersebut memukul sentimen positif dari rencana OPEC yang membatasi suplai.

"Data AS mengecewakan. Tampaknya OPEC perlu mengurangi produksi lebih lama dari semula, karena pasokan masih suprlus," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (20/4/2017).

Sebelumnya pada rapat 30 November 2016, anggota OPEC sepakat untuk memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per hari (bph) menjadi 32,5 juta bph pada Januari 2017-Juni 2017. Selanjutnya pada 10 Desember 2016, sejumlah negara produsen minyak mentah lainnya setuju menurunkan suplai baru sejumlah 558.000 bph.

Artinya, pasar minyak mentah akan mengalami selisih pasokan minyak baru hampir 1,8 juta bph pada Januari 2017-Juni 2017.

Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo mengatakan ada kemungkinan organisasi memperpanjang masa pemangkasan suplai. Kesepakatan perpanjangan itu akan diputuskan dalam rapat para menteri negara anggota OPEC pada 25 Mei 2017 di Wina, Austria.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper