Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA KARET 19 APRIL: Efek Kenaikan Stok China, Karet Nyaris Tinggalkan Level 200

Harga karet untuk pengiriman September 2017, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), jatuh 5,82% atau 12,40 poin ke 200,50 yen per kilogram (kg) pada pukul 07.21 WIB.
Pekerja memroses karet untuk diproduksi menjadi ban kendaraan./Bloomberg-Andrey Rudakov
Pekerja memroses karet untuk diproduksi menjadi ban kendaraan./Bloomberg-Andrey Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan harga karet berlanjut kian dalam pada sesi perdagangan hari keempat berturut-turut (Rabu, 19/4/2017), di tengah kenaikan kenaikan jumlah persediaan di China.

Harga karet untuk pengiriman September 2017, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), jatuh 5,82% atau 12,40 poin ke 200,50 yen per kilogram (kg) pada pukul 07.21 WIB.

Sebelumnya karet dibuka turun 0,52% atau 1,10 poin di posisi 2111,80, setelah kemarin berakhir anjlok.

Pada perdagangan kemarin, karet ditutup melemah 1,66% atau 3,60 poin ke level 212,90 yen per kilogram (kg).

He Lihong, analis Shanghai CIFCO Futures, menyampaikan peningkatan jumlah persediaan karet di pelabuhan Qingdao mengindikasikan melemahnya permintaan China.

“Tingginya persediaan menunjukkan konsumsi domestik masih lesu,” tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg.

Sepanjang April hingga Senin (17/4/2017), persediaan naik menjadi 220.000 ton, level tertinggi sejak 27 Mei 2016. Per 31 Maret 2017, jumlah stok karet mencapai 197.900 ton.

Dilansir Bisnis.com (18/4), Ketua Umum Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Moenardji Soedargo menyampaikan, sejak penghujung 2016 faktor hujan deras di Thailand, Malaysia, dan Indonesia memberi dorongan ekstra terhadap harga karet internasional.

Namun sebelum fenomena ini terjadi, penyesuaian faktor fundamental antara suplai dan permintaan telah mengambil peran. "Total stok dunia sudah menurun, sehingga harga mengalami perbaikan," ujarnya.

Moenardji memprediksi, harga karet akan berfluktuasi di atas level sehat US$2 per kg. Fluktuasi tidak terelakkan karena ada pihak-pihak yang berspekulasi. Bagaimanapun faktor fundamental tetap menjadi panduan utama pasar.

Menurut GAPKI, tingkat produksi karet Indonesia pada 2017 akan meningkat sedikit menjadi 3,18-an juta ton, dari 3,17-an juta ton pada tahun lalu.

Di sisi lain, nilai tukar yen pagi ini terpantau melemah 0,15% atau 0,16 poin ke 108,58 per dolar AS pada pukul 07.26 WIB, setelah kemarin berakhir menguat 0,45% atau 0,49 poin di level 108,42.

Pergerakan Harga Karet Kontrak September 2017 di TOCOM

Tanggal

Harga (Yen/Kg)

Perubahan

19/4/2017

(Pk. 07.21 WIB)

200,50

-5,82%

18/4/2017

212,90

-1,66%

17/4/2017

216,50

-0,92%

14/4/2017

218,50

-2,02%        

13/4/2017

223,00

+1,50%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper