Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tertekan Indikasi Data Stok AS, WTI Melemah 0,46%

Harga minyak WTI kontrak Mei 2017 berakhir dengan pelemahan 0,46% atau 0,24 poin ke US$52,41 per barel, setelah dibuka dengan kenaikan 0,19% di posisi 52,75.
Harga minyak turun/nicholloils.com
Harga minyak turun/nicholloils.com

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah ditutup melemah pada perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), menyusul laporan kelompok industri bahwa jumlah stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) mencatatkan penurunan yang lebih kecil dari perkiraan pada pekan terakhir.

Harga minyak WTI kontrak Mei 2017 berakhir dengan pelemahan 0,46% atau 0,24 poin ke US$52,41 per barel, setelah dibuka dengan kenaikan 0,19% di posisi 52,75.

Patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Juni 2017 turut terhenti di zona merah dengan pelemahan 0,85% atau 0,47 poin ke US$54,89, setelah dibuka dengan kenaikan tipis 0,05% atau 0,03 poin di posisi 55,39.

Dilansir Reuters (Rabu, 19/4/2017), rilis data mingguan American Petroleum Institute (API) mengindikasikan bahwa jumlah stok minyak mentah AS turun lebih kecil dari yang telah diprediksi para analis.

Bursa berjangka minyak melemah selama sesi perdagangan dan menyentuh level terendahnya dalam 11 hari, setelah pemerintah AS melaporkan bahwa produksi minyak shale pada Mei diperkirakan akan membukukan kenaikan bulanan terbesar dalam lebih dari dua tahun.

Pasar minyak telah terjebak dalam fluktuasi, di saat upaya pemangkasan produksi yang dipimpin oleh negara-negara OPEC demi mendorong harga diimbangi oleh tanda-tanda kenaikan produksi AS yang telah menekan pasar akibat kekhawatiran tentang kelebihan suplai.

“Kita berada di titik pertarungan, dengan kenaikan dan penurunan yang saling mengambil posisi dan mencoba bertahan,” ujar John Kilduff, mitra Again Capital di New York.

Ketika OPEC dan negara-negara produsen lainnya berupaya untuk memangkas produksi, data pengeboran pemerintah menunjukkan produksi minyak shale AS akan naik menjadi 5,19 juta barel per hari (bph) bulan depan.

Pasar selanjutnya akan memantau data pemerintah AS hari ini yang akan mempertegas laporan API. Survey Reuters menunjukkan prediksi para analis atas jumlah stok minyak mentah AS yang turun sepanjang pekan hingga 14 April.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper