Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA KARET 19 APRIL: Thailand Akan Jual Cadangan, Karet Ditutup Anjlok

Harga karet untuk pengiriman September 2017, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup melemah 4,65% atau 9,90 poin ke 203,00 yen per kilogram (kg).
Getah pohon karet/Istimewa
Getah pohon karet/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet ditutup melemah pada sesi perdagangan hari keempat berturut-turut, Rabu (19/4/2017), di tengah rencana pemasok Thailand menjual cadangan karet.

Harga karet untuk pengiriman September 2017, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup melemah 4,65% atau 9,90 poin ke 203,00 yen per kilogram (kg).

Sebelumnya karet dibuka turun 0,52% atau 1,10 poin di posisi 2111,80, setelah kemarin berakhir anjlok.

Pada perdagangan kemarin, karet ditutup melemah 1,66% atau 3,60 poin ke level 212,90 yen per kilogram (kg).

“Ada spekulasi bahwa pemasok di Thailand akan menjual karet di bursa Tocom,”ujar Kazuhiko Saito, analis broker Fujitomi, seperti dikutip Bloomberg.

Di lain pihak, pemerintah Thailand berencana menjual seluruh cadangan karetnya hingga Mei mendatang.

Sementara itu, nilai tukar yen Jepang melemah 0,38% atau 0,41 poin ke level 108,83 yen per dolar AS.

Pergerakan Harga Karet Kontrak September 2017 di TOCOM

Tanggal

Harga (Yen/Kg)

Perubahan

19/4/2017

203,00

-4,65%

18/4/2017

212,90

-1,66%

17/4/2017

216,50

-0,92%

14/4/2017

218,50

-2,02%        

13/4/2017

223,00

+1,50%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper