DOLAR AS: Indeks Pantau Dialog Ekonomi AS-Jepang

Bisnis.com, JAKARTA – Dolar AS bergerak menjauh dari level terendahnya dalam lima bulan terhadap yen pada perdagangan pagi ini (Selasa, 18/4/2017), ditopang oleh komentar Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steven Mnuchin.

Meski demikian, laju dolar dibatasi oleh kegelisahan pasar tentang dialog ekonomi antara AS dan Jepang hari ini.

Berlanjutnya kecemasan seputar isu Korea Utara dan agenda pemilihan presiden di Prancis turut membatasi pergerakan dolar AS terhadap yen Jepang.

Indeks dolar AS yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama  terpantau turun 0,01% atau 0,010 poin ke 100,280 pada pukul 10.51 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan kenaikan 0,05% atau 0,050 poin di posisi 100,340, setelah kemarin ditutup melemah 0,22% atau 0,220 poin di posisi 100,290.

Pada saat yang sama, nilai tukar yen melemah tipis 0,02% atau 0,02 poin ke 108,93 per dolar AS, setelah dibuka stagnan di posisi 108,91.

Dilansir Reuters, Mnuchin menyatakan kepada Financial Times kesepakatannya dengan pandangan Presiden AS Donald Trump bahwa penguatan dolar dalam jangka pendek merugikan ekspor. Namun, ia berpendapat penguatan mata uang tersebut dalam jangka panjang sebagai hal yang positif.

Komentar Mnuchin tersebut dipandang berseberangan dengan komentar Trump, yang pekan lalu menyatakan bahwa dolar telah terlalu kuat.

Sementara itu, dalam dialog ekonomi antara AS dan Jepang hari ini terdapat kekhawatiran bahwa Washington dapat mengambil sikap yang keras terhadap Tokyo, yang berhati-hati atas keluhan Trump bahwa Jepang dan sejumlah negara lainnya telah secara dibuat-buat melemahkan mata uang mereka.

“Untuk dolar terhadap yen, fokus utamanya adalah tekanan macam apa yang dapat Amerika Serikat berikan terhadap Jepang, mengingat pada dasarnya kebijakan perdagangan AS terkait dengan kebijakan untuk pelemahan dolar,” ujar Junichi Ishikawa, senior forex strategist IG Securities.

Posisi indeks dolar AS                                       

 Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel