Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Bursa Asean Merah, IHSG Tertekan di Akhir Sesi I

IHSG melemah 0,22% atau 12,27 poin ke level 5.604,28 di akhir sesi I, setelah dibuka dengan kenaikan 0,14% atau 8,07 poin di level 5.624,62.
bursa asia
bursa asia

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) lanjut melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (17/4/2017).

IHSG melemah 0,22% atau 12,27 poin ke level 5.604,28 di akhir sesi I, setelah dibuka dengan kenaikan 0,14% atau 8,07 poin di level 5.624,62.

Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak di kisaran 5.595,09 - 5.631,51.

Sebanyak 138 saham menguat, 167 saham melemah, dan 236 saham stagnan dari 541 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama dari sektor perdagangan (-0,63%) dan finansial (-0,59%).

Adapun, tiga sektor lainnya bergerak positif dipimpin oleh sektor tambang yang naik 0,46%.

Di bursa regional, mayoritas indeks bergerak turun dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,85%), indeks SE Thailand (-0,53%), dan indeks PSEi Filipina (-0,55%), sedangkan indeks FTSE Malay KLCI naik 0,22%.

Dilansir Bloomberg, bursa saham Asia bergerak mixed di tengah berlanjutnya kekhawatiran geopolitik yang mengimbangi data yang menunjukkan akselerasi ekonomi China untuk bulan kedua.

Di saat gagalnya peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara pada akhir pekan lalu memperkecil risiko pembalasan dalam waktu dekat, hal tersebut belum mendorong pemerintahan Presiden Donald Trump untuk menyimpang dari rencananya berurusan dengan Pyongyang.

Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence, yang mengunjungi barisan tentara AS yang ditempatkan di sepanjang perbatasan Korea Utara, menyatakan terbukanya semua pilihan terkait isu tersebut.

Di sisi lain, produk domestik bruto (PDB) China dilaporkan tumbuh 6,9% pada kuartal pertama dibandingkan dengan setahun sebelumnya, atau lebih besar dari prediksi rata-rata dalam survey Bloomberg sebesar 6,8%. Penjualan ritel dan produksi industri pada Maret juga dilaporkan melampaui prediksi para ekonom.

Berdasarkan riset PT Valbury Sekuritas Indonesia, pasar saham global dalam pekan ini akan terus diselimuti oleh ketegangan geopolitik. Masalah Suriah belum sepenuhnya selesai meskipun kedua Menteri Luar Negeri AS dan Rusia sudah berbicara langsung.

Suhu politik dan keamanan semakin memanas di Semenanjung Korea dengan pergerakan angkatan laut AS yang menuju ke wilayah tersebut. Apabila isu geopolitik tidak kunjung mereda meskipun sejumlah data dan agenda ekonomi dan bank sentral di pekan ini bisa saja mengubah pandangan pasar.

Sementara itu dari dalam negeri, sentimen pasar dipengaruhi dengan berlangsungnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Jika kondisi keamanan kondusif, diharapkan tetap memberikan kenyamanan bagi pelaku pasar untuk menanamkan investasinya

Di sisi lain, nilai tukar rupiah terpantau menguat 0,11% atau 14 poin ke Rp13.260 per dolar AS pada pukul 12.05 WIB.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.253-13.271.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper