Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Produsen Mobil Anjlok, Indeks S&P 500 Ditutup Turun 0,16%

Bursa S&P 500 berakhir turun 0,16% di posisi 2.358,84, sedangkan indeks Dow Jones tergelincir 0,06% ke level 20.637,02.
Bursa AS Wall Street/Reuters-Carlo Allegri
Bursa AS Wall Street/Reuters-Carlo Allegri

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham AS ditutup melemah pada perdagangan Senin (Selasa dinihari WIB), setelah produsen mobil melaporkan penjualan di AS yang lebih buruk dari ekspektasi untuk Maret.

Bursa S&P 500 berakhir turun 0,16% di posisi 2.358,84, sedangkan indeks Dow Jones tergelincir 0,06% ke level 20.637,02.

Penjualan eceran mobil, produsen mobil dan suku cadang mobil, serta produsen perlengkapan, berada di antara kelompok industri dengan performa terburuk pada indeks S&P 500.

Saham Ford Motor Co. turun 1,72% percent, General Motors Co. anjlok 3,37%, dan Fiat Chrysler Automobiles NV terjerembab 4,76%.

“Tingkat penjualan berada di bawah prediksi dan terdapat banyak insentif selama bulan tersebut. Kita akan melihat lebih banyak pengurangan produksi,” ujar Michelle Krebs, Analis Autotrader.com, seperti dikutip dari Bloomberg (Selasa, 4/4/2017).

Seiring dimulainya kuartal kedua, perkembangan politik menghantui perbaikan prospek ekonomi global. Pekan ini, bank sentral AS Federal Reserve dijadwalkan akan merilis risalah pertemuan sebelumnya, diikuti oleh rilis laporan non-farm payrolls.

Kemarin, Institute for Supply Management merilis data yang menunjukkan bahwa pabrik-pabrik terus memperluas produksi dengan laju yang kuat pada Maret.

“Intinya, ini adalah indikator sentimen lain yang menunjukkan hal bullish pada pertumbuhan tapi sekali lagi itu hanya mencerminkan arah perubahan, bukan tingkatnya,” ujar Peter Boockvar, kepala analis pasar Lindsey Group.

Pekan ini pasar akan memantau pernyataan sejumlah pejabat Fed termasuk William Dudley, Ketua Fed wilayah New York, serta anggota Dewan Gubernur Fed Daniel Tarullo. Hasil risalah rapat untuk pertemuan Maret dijadwalkan akan dirilis pada 5 April.

Pasar juga menantikan pertemuan Trump dengan Presiden China Xi Jinping yang dimulai pada 6 April di Florida. Ini akan menjadi pertemuan tatap muka pertama sejak Trump menjabat pada 20 Januari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper