Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PM Inggris Mulai Proses Brexit, Pound Sterling Melemah

Kinerja mata uang pound sterling melemah pada perdagangan di Asia pagi ini, di saat para investor memantau dimulainya proses negosiasi bagi Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa.
Pound sterling. /Reuters
Pound sterling. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja mata uang pound sterling melemah pada perdagangan di Asia pagi ini, di saat para investor memantau dimulainya proses negosiasi bagi Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa.

Seperti dilansir Bloomberg (Rabu, 29/3/2017), pound melemah 0,6% menjadi 1,2377 per dolar. Pergerakannya kemudian turun 0,29% ke posisi 1,2414 pada pukul 10.33 WIB.

Inggris secara resmi hari ini akan memulai proses ‘perceraian’ resmi dengan Uni Eropa sesuai dengan yang tercantum dalam Pasal 50 traktat Lisabon. Duta besar Inggris diperkirakan akan menyerahkan surat kepada Presiden Uni Eropa Donald Tusk sekitar 1.30 siang waktu setempat di Brussels.

Perdana Menteri Inggris Theresa May pun akan memberikan pernyataan di depan para pembuat kebijakan di London, pada saat yang bersamaan ketika duta besar Inggris menyampaikan suratnya terkait pengaktifan Pasal 50 tersebut kepada Presiden UE.

Berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam pasal yang mulai berlaku pada 2009 tersebut, negara yang ingin mengundurkan diri diberi waktu selama dua tahun untuk menggelar perundingan.

Kesepakatan dalam perundingan pengunduran diri harus disetujui mayoritas suara, yakni 72% dari 27 negara anggota UE yang mewakili 65% populasi, selain juga disetujui oleh anggota parlemen Eropa.  

“Para investor masih gelisah tentang proses ini sehingga menyebabkan adanya kecenderungan penjualan [pound]. Jika tidak, tak ada kabar tertentu di luar sana yang memicu penjualan, selain PM Theresa May yang menandatangani surat untuk mengaktifkan Pasar 50,” ujar Mansoor Mohi-uddin, strategist NatWest Markets, unit Royal Bank of Scotland Group Plc.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper