Bisnis.com, JAKARTA – Dolar AS bergerak naik dari level terendahnya dalam empat bulan terhadap mata uang yen pada perdagangan pagi ini (Kamis, 23/3/2017), meskipun upaya Presiden AS Donald Trump terhadap undang-undang kesehatan dapat membebani pemulihan pada greenback.
Indeks dolar AS yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini dibuka dengan kenaikan 0,10% atau 0,100 poin di level 99,777.
Pergerakannya kemudian menguat 0,12% atau 0,118 poin ke level 99,795 pada pukul 08.20 WIB.
Bersama dengan penguatan dolar, nilai tukar yen pagi ini terpantau melemah 0,22% atau 0,24 poin ke posisi 111,41 per dolar AS.
Seperti dilansir Reuters, dolar harus berjuang sepanjang pekan ini di tengah berkembangnya keraguan atas kemampuan Trump untuk mendorong kebijakan ekonominya yang memicu penghindaran risiko serta memukul saham.
Sebagai akibat lebih lanjut, imbal hasil obligasi AS pun turun, mengikis daya tarik dolar.
Fokus langsung pasar keuangan adalah apakah Trump dapat meraih cukup dukungan dalam pemungutan suara untuk memenangkan pemungutan suara dalam pencabutan program Obamacare.
“Pemungutan suara atas Obamacare jadi tes lakmus untuk Trump. Jika ia tidak bisa meloloskan undang-undang (terhadap Obamacare), maka gerak saham akan berlanjut menurun. Hal ini juga menimbulkan risiko untuk kebijakannya yang lain, seperti pemotongan pajak, menjadi tertunda," kata Masafumi Yamamoto, chief forex strategies Mizuho Securities.
Posisi indeks dolar AS
23/3/2017 (Pk. 08.20 WIB) | 99,795 (+0,12%) |
22/3/2017 | 99,677 (-0,14%) |
21/3/2017 | 99,813 (-0,59%) |
20/3/2017 | 100,410 (+0,11%) |
17/3/2017 | 100,300 (-0,06%) |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel